Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Eksportir Kerajinan Angkat Suara Prospek Bisnis 2021

Di tengah ketidakpastian kapan akan berakhirnya pandemi, konsumen lebih memilih menyimpan dananya untuk memenuhi primer atau sekunder.
Ilustrasi.
Ilustrasi.

Bisnis.com, DENPASAR - Eksportir handicraft di Bali tidak yakin tahun ini usahanya dapat kembali pulih karena kerajinan dianggap sebagai kebutuhan tersier.

Ketua Umum Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (ASEPHI) mengatakan di tengah ketidakpastian kapan akan berakhirnya pandemi, konsumen lebih memilih menyimpan dananya untuk memenuhi primer atau sekunder. Sedangkan, kerajinan merupakan kebutuhan tersier yang dapat dikesampingkan.

"Bagi kami, ekspor kerajinan tahun ini belum beranjak naik dengan baik. Karena masih terdampak krisis pandemi. Semoga kedepannya setelah krisisnya teratasi, ekspor kerajinan mulai naik kembali," kata dia kepada Bisnis, Rabu (21/4/2021).

Berdasarkan data dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bali, pada triwulan I/2021 ekspor kerajinan dari Pulau Dewata hanya mencapai US$21 juta atau turun 46,67 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Sementara penyumbang terbesar nilai ekspor kerajinan dari bahan kayu dengan volume 1,6 juta pcs atau senilai US$3,5 juta. Jumlah ini mengalami penurunan 73 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy).

Adapun yang tetap tumbuh positif pada kerajinan alat musik senilai US$266.660 atau naik 39 persen (YoY), dan kerajinan dari tulang US$58.097 atau naik 44 persen (yoy). Kemudian kerajinan keramik turut naik hingga 49 persen, dengan volume 210 set, atau senilai 2,6 juta(yoy).

Kepala Bidang Disperindag Bali Ni Wayan Lestari menuturkan di tengah pandemi eksportir masih menemukan beberapa kendala seperti penerbangan yang belum pulih. Meski dapat melalui Jakarta, hanya saja harus mengeluarkan biaya yang lebih besar.

"Pandemi ini memang cukup menjadi pukulan berat untuk banyak pihak, termasuk juga dalam melakukan aktivitas ekspor," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Luh Putu Sugiari
Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper