Bisnis.com, DENPASAR — Realisasi penyerapan dana desa di Bali baru mencapai 36,76 persen atau senilai Rp249,65 juta per 8 April 2021.
Berdasarkan data Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi alokasi anggaran dana desa untuk Bali meningkat 4,33 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada tahun ini. Alokasi dana desa untuk Bali pada 2021 adalah senilai Rp679,13 miliar dari sebelumnya pada 2019 yang senilai Rp650,92 miliar.
Jika dilihat selama lima tahun ke belakang, alokasi dana desa Bali memang terus mengalami peningkatan. Pada 2016 saja, alokasi dana desa Bali hanya senilai Rp412,26 miliar. Kemudian, naik menjadi Rp537,26 miliar pada 2017. Namun, pada 2018, sempat menurun menjadi Rp530,21 miliar. Pada 2019, alokasinya naik lagi menjadi Rp630,19 miliar.
Baca Juga
Secara total, dana desa yang disalurkan ke Bali dari 2016 hingga 2019 telah mencapai Rp3,4 triliun. Setiap tahun, penyerapan dana desa di Bali selalu mencapai 100 persen.
Apabila dirinci, pemanfaatan dana desa di Bali selama 2019 hingga 2020 terbagi atas dua katagori yakni, menunjang aktivitas ekonomi masyarakat dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa. Selama penyaluran dana desa, untuk katagori penunjang aktivitas masyarakat, telah dilakukan pembangunan jalan desa sepanjang 3.323.449 meter, jembatan 1.830 meter, pasar desa sebanyak 224 unit, 37 unit BUM Desa, 3 unit tambatan perahu, 28 unit embung, 406 unit irigasi, dan 181 unit sarana olahraga.
Di katagori meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa, telah dibangun 718 penahan tanah, 796 unit air bersih, 1.634 unit mck, 140 unit polindes-poskesdes, 263.505 drainase, 1.174 kegiatan paud, 1.096 unit posyandu, dan 27 unit sumur.
