Bisnis.com, DENPASAR — PT Bank Pembangunan Daerah Bali dan PT Gojek Indonesia (Go-jek) sepakat menjalin kerja sama untuk meningkatkan kualitas UMKM yang dimiliki kedua belah pihak.
Kerja sama ini memungkinkan merchant Gojek menjadi nasabah BPD Bali dan sebaliknya. Nantinya, UMKM milik bank dengan aset terbesar di Bali tersebut akan mendapatkan kesempatan digitalisasi dengan pendampingan perusahaan decacorn tersebut.
Direktur Utama BPD Bali I Nyoman Sudharma menegaskan kerja sama dengan Gojek ini diharapkan mampu membantu nasabah UMKM mereka lebih cepat beradaptasi dengan digitalisasi.
“[Kerja sama ini] untuk peningkatan kapasitas, kami punya QRIS juga kan. Karena ke depan transaksi maupun kualitas nasabah kami harus ditingkatkan sehingga kuat dan tentunya harus sharing ekonomi, tidak bisa sendiri-sendiri karena lingkup bisnis semakin kompleks,” ujarnya usai penandatanganan nota kesepahaman dengan Gojek di Denpasar, Rabu (24/3/2021).
Sudharma menjelaskan BPD Bali memiliki jumlah nasabah segmen UMKM hingga puluhan ribu. Dengan adanya pendampingan digital dari Gojek, tidak menutup kemungkinan mempercepat digitalisasi para nasabahnya tersebut dan sekaligus memperluas akses pasar khususnya dengan adanya ekosistem di Gojek.
Selain itu, merchant milik Gojek juga memiliki pilihan apabila hendak mendapatkan pendanaan dari BPD Bali.
Bahkan, ke depannya skala kerja sama akan ditingkatkan seperti untuk transaksi lain. Sudharma menekankan UMKM di Bali pada saat ini membutuhkan bantuan nyata dari perbankan maupun perusahaan seperti Gojek untuk bertahan di tengah pandemi.
“Target kami kapasitas merchant di Gojek jika butuh kredit bisa kami bantu. Di luar itu produk dan layanan lain bisa dijual ke merchant sehingga pelaku usaha dapat meningkat kapasitasnya. Nanti bisa saja misalnya top up gopay lewat BPD Bali, yang sudah selama ini seperti bayar PBB lewat bayar gopay,” jelasnya.
District Head Gojek Bali Nusra Viona Ong menambahkan, kerja sama ini merupakan yang pertama di Indonesia dengan salah satu BPD. Menurutnya, BPD Bali dipilih karena memiliki kesamaan visi misi dalam hal peningkatan kapasitas UMKM.
Selain itu, segmen pasar yang dimiliki oleh bank yang dimiliki 9 kabupaten kota dan pemprov Bali tersebut lebih banyak mikro sehingga ada kesamaan. Di era pandemi sekarang, sektor UMKM khususnya mikro menjadi pihak yang paling terpukul sehingga sudah sewajarnya untuk diangkat kembali melalui sinergi.
“Kemampuan kita, kalau sendiri sangat terbatas. Kalau BPD sendiri juga akan sangat sulit. Kalau sama-sama ada kontribusi buat Bali maka sinergi akan dapat menghasilkan energi jauh lebih besar,” jelasnya