Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Vaksinasi Massal di Ubud Pakai Sistem Banjar

Vaksinasi massal di Ubud sebagai upaya menyongsong pembukaan pariwisata dilakukan dengan berbasis banjar dan melibatkan semua perangkat daerah.
Gubernur Bali I Wayan Koster meninjau pelaksanaan vaksinasi massal sistem banjar di Kawasan Ubud, Senin (22/3). /Istimewa
Gubernur Bali I Wayan Koster meninjau pelaksanaan vaksinasi massal sistem banjar di Kawasan Ubud, Senin (22/3). /Istimewa

Bisnis.com, DENPASAR -- Vaksinasi massal di Ubud sebagai upaya menyongsong pembukaan pariwisata dilakukan dengan berbasis banjar dan melibatkan semua perangkat daerah.

Perlu diketahui, banjar merupakan pembagian wilayah administratif di Bali di bawah Kelurahan atau Desa, setingkat dengan Rukun Warga.

Adapun desa-desa yang menjadi fokus pelaksanaan vaksin yaitu desa Kedewatan, Sayan, Petulu dan Kelurahan Ubud dengan jumlah banjar mencapi 33 banjar. Vaksinasi massal sistem banjar di Ubud dipastikan selesai dalam waktu lima hari.

Gubernur Bali I Wayan Koster mengatakan bahwa sistem vaksinasi berbasis banjar yang dilakukan di Ubud merupakan inovasi baru dalam manajemen vaksin demi terwujudnya percepatan vaksinasi.

Masing-masing banjar bertindak sebagai penanggung jawab dan melibatkan Rumah Sakit Pemerintah maupun swasta.

Koster meyakini bahwa manajemen vaksin berbasis banjar dengan melibatkan semua dinas atau organisasi perangkat daerah dapat mempercepat proses vaksinasi.

"Yang istimewa yang menarik dari Gianyar adalah inovasi manajemen vaksin yang betul-betul berbasis banjar dan melibatkan semua organisasi perangkat daerah," katanya seperti dikutip dalam rilis, Senin (22/3/2021).

Lebih lanjut, Koster menuturkan vaksinasi massal di kawasan Ubud sebagai bagian dari persiapan zona hijau agar kawasan tersebut dapat dikunjungi wisatawan domestik maupun mancanegara. Jumlah penduduk di Ubud termasuk tenaga kerja yang dari luar Ubud mencapai 47.000 orang.

Koster berharap vaksinasi sistem banjar yang diterapkan Ubud, Gianyar dapat menjadi contoh manajemen vaksin yang efektif dan bisa diterapkan di kabupaten lainnya.

“Saya berharap agar nantinya apa yang diterapkan di Gianyar oleh Bupati Gianyar bisa dilakukan di kabupaten yang lainnya sehingga percepatan vaksinasi di Provinsi Bali yang diprioritaskan oleh presiden dapat dilaksanakan dengan baik sesuai dengan target yang ditentukan,” sebutnya.

Sementara itu, Bupati Gianyar I Made Mahayastra mengungkapkan vaksinasi yang dilakukan di kawasan Ibud merupakan persiapan menyongsong dibukanya kembali kunjungan wisatawan. Disamping itu semua perusahaan pariwisata di Ubud diklaim sudah memiliki sertifikat Clean, Health, Safety, and Environment (CHSE).

“Karena dari dulu harapan masyarakat Ubud agar pariwisata dibuka, namun mereka tidak tahu langkah-langkahnya. Langkah awalnya harus kita pastikan semua masyarakat sudah divaksin dan kita lakukan hari ini," sebutnya.

Mahayastra memaparkan bahwa vaksinasi massal berbasis banjar diberikan kepada 32.000 orang dari 47.000 orang yang telah didata. Vaksin tahap kedua akan diberikan setelah 8 minggu melakukan vaksin pertama .

“Mengingat vaksin yang diberikan baru tidak menggunakan Sinovac perlu waktu 8 Minggu untuk vaksin kedua jadi kita punya persiapan. Kalau ada sisa kita bawa ke daerah Mas dan Peliatan dan mudah-mudahan secepatnya Ubud menjadi motor bangkitnya pariwisata Bali," harapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper