Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ubah Strategi Bisnis, Produsen Madu di Bali Raup Omzet Rp150 Juta

Dengan mengubah strategi pemasaran menggunakan jasa reseller dan promosi melalui media sosial, omzet bisnis kembali meningkat hingga 70 persen. 
Ismail Marzuki, pemilik brand Bali Honey/Istimewa
Ismail Marzuki, pemilik brand Bali Honey/Istimewa

Bisnis.com, DENPASAR - Produsen madu di Bali mampu memperoleh omzet minimum Rp150 juta per bulan di tengah pandemi Covid-19. Caranya, dengan strategi pemasaran menggunakan jasa reseller dan promosi melalui sosial media.  

Pemilik usaha madu dengan brand Bali Honey Ismail Marzuki menuturkan pada awal pandemi bisnisnya sempat mengalami penurunan omzet hingga 75 persen. Itu terjadi karena pemasaran hanya mengandalkan toko oleh-oleh, airport, hotel, restoran, dan kafe.

Kemudian, lanjutnya, dengan mengubah strategi pemasaran menggunakan jasa reseller dan promosi melalui media sosial, omzet bisnisnya kembali meningkat hingga 70 persen. 

"Strategi ini cukup efektif menggerakan bisnis kami di tengah adanya pandemi, terlebih Bali ini sangat bertumpu pada sektor pariwisata," tutur Ismail kepada Bisnis, Selasa, (16/3/2021).

Dari sisi kuantitas, sebelum pandemi, dalam satu kali panen atau selama satu bulan Bali Honey mampu memperoleh 500 - 600 Kg madu murni dengan kualitas premium.

Namun ketika pandemi kapasitasnya bertambah hingga 2 ton, dengan segmen pasar dari kalangan menengah ke atas dan diperuntukan bagi para produsen madu lainnya. 

"Sebenarnya pandemi ini membuat permintaan madu meningkat, hanya saja segmen pasar kami menengah ke atas. Sehingga beberapa produsen madu dengan segmen pasar yang berbeda juga ikut mengambil madu di kami dalam jumlah besar," kata dia.  

Menurut Ismail, selain menggunakan jasa reseller dan promosi melalui media sosial strategi bisnis yang dia coba adalah membuat kompetitor dengan brand madu berbeda, harga terjangkau, dan kualitas yang baik.

Hal ini dimaksudkan agar harga madu di pasaran memiliki daya saing tinggi karena saat ini masih banyak madu tidak murni yang menyebabkan harga pasarnya tidak kompetitif.

"Saat ini banyak madu yang tidak murni, meski ada segmen pasarnya sendiri seperti minuman yang memiliki campuran madu," jelasnya.

Di sisi lain, pihaknya juga membagikan ilmu untuk membudidayakan lebah madu kepada para petani di Pulau Dewata. Diharapkan lebih banyak lagi madu premium yang ditawarkan di pasar, dengan demikian harga madu premium dapat lebih kompetitif lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Luh Putu Sugiari
Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper