Bisnis.com, DENPASAR — Guru sekolah dasar dan sekolah menengah pertama di Bangli, Bali diminta waspada dalam berinvestasi agar terhindar dari investasi ilegal.
Guna memperkuat kesadaran dan keamanan berinvestasi, OJK Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara menyelenggarakan rangkaian kegiatan edukasi mengenal OJK dan Waspada Investasi sekaligus penyerahan bantuan sosial dari Ikatan Pegawai OJK kepada pelajar SD dan SMP di Kabupaten Bangli.
Kegiatan yang dilaksanakan di Ruang Pertemuan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Bangli ini dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bangli, Deputi Direktur Manajemen Strategis, EPK dan Kemitraan Pemda OJK Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara, Ketua IPOJK Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara, Kepala Sekolah, Guru dan Pelajar penerima bantuan sosial.
Deputi Direktur Manajemen Strategis, EPK dan Kemitraan Pemda OJK Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara I Nyoman Hermanto Darmawan mengatakan pihaknya akan semakin gencar melakukan sosialisasi waspada investasi, khususnya kepada para guru agar terhindar dari investasi ilegal. Para guru pun diharapkan dapat membantu meningkatkan pemahaman masyarakat agar juga terhindar dari praktik investasi ilegal.
Dalam melindungi konsumen, OJK telah menyediakan berbagai portal layanan informasi dan pengaduan, diantaranya kontak 157, whatsapp 081157157157 dan website kontak157.ojk.go.id.
"Masyarakat untuk selalu memperhatikan 2L yaitu Legal dan Logis sebelum memutuskan berinvestasi," katanya seperti dikutip dalam rilis, Rabu (3/2/2021).
Baca Juga
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Bangli Nengah Sukarta berkomitmen untuk melanjutkan sinergi bersama OJK dalam memberikan edukasi terkait dengan waspada investasi kepada para guru di Kabupaten Bangli agar terhindar dari penawaran investasi ilegal yang merugikan.
Dalam acara tersebut juga dilakukan penyerahan bantuan sosial secara simbolis kepada Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Bangli. Bantuan senilai Rp67.430.250,00 berupa handphone, alat tulis, dan simpanan pelajar yang bersinergi dengan BPD Bali untuk diberikan kepada 82 pelajar dari 3 SD dan 1 SMP di Kabupaten Bangli.
Simpanan pelajar diharapkan dapat meningkatkan inklusi keuangan pelajar dengan memperkenalkan produk bank dan kebiasaan menabung sejak dini.