Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asosiasi Villa di Bali Khawatirkan PPKM Berdampak Panjang

Kalau Pulau ini masih mengandalkan kedatangan wisatawan nusantara dirasa akan lebih sulit karena mereka berlibur dalam waktu tertentu saja, sehingga bangkitnya pariwisata lebih dipengaruhi oleh kedatangan wisatawan asing yang datang setiap saat.
Suasana kawasan wisata Kuta tampak sepi saat penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Badung, Bali, Selasa (12/1/2021). Seluruh kegiatan usaha di kawasan tersebut dibatasi operasionalnya hingga pukul 21.00 WITA saat penerapan kebijakan PPKM sebagai upaya untuk menekan penyebaran Covid-19./Antara-Fikri Yusuf.
Suasana kawasan wisata Kuta tampak sepi saat penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Badung, Bali, Selasa (12/1/2021). Seluruh kegiatan usaha di kawasan tersebut dibatasi operasionalnya hingga pukul 21.00 WITA saat penerapan kebijakan PPKM sebagai upaya untuk menekan penyebaran Covid-19./Antara-Fikri Yusuf.

Bisnis.com, DENPASAR - Pelaku pariwisata di Bali khawatirkan penerapan pembatasan kegiatan masyarakat dari 11 - 25 Januari 2021 dapat menyebabkan penutupan sejumlah vila yang berujung pada pemutusan hubungan kerja secara besar-besaran.

Ketua Asosiasi Villa Bali Gede Sukarta mengatakan saat ini tingkat okupansi vila berkisar 1-5 persen, dan hanya beberapa yang masih beroperasi. Akibatnya banyak perusahaan terpaksa kembali merumahkan karyawan karena tidak mampu untuk membayar gaji.

"Data pasti berapa jumlah vila yang masih beroperasi belum kami peroleh, tapi sebagian besar memang sudah tidak memperoleh tamu," tuturnya saat dihubungi oleh Bisnis, Rabu (20/1/2021).

Menurutnya, kalau Pulau ini masih mengandalkan kedatangan wisatawan nusantara dirasa akan lebih sulit karena mereka berlibur dalam waktu tertentu saja, sehingga bangkitnya pariwisata lebih dipengaruhi oleh kedatangan wisatawan asing yang datang setiap saat.

"Besar harapan kami agar border segera dibuka dengan adanya distribusi vaksin yang sedang berjalan saat ini," kata Sukarta.

Selain itu, asosiasi yang memiliki lebih dari 100 anggota ini turut meminta jika PPKM akan diperpanjang lagi, maka lebih baik pemerintah menerapkan PSBB atau lockdown, sehingga pengambilan kebijakan saat kasus meningkat tidak terkesan setengah-setengah. Namun dengan catatan, pemerintah juga ikut memastikan kecukupan pangan masyarakat selama tiga bulan kedepan.

"Di sini kami sebagai masyarakat hanya bisa pasrah saja terhadap apapun keputusan pemerintah, semoga itu yang terbaik," tambahnya.

Ketika disinggung mengenai operasional vila selama pandemi, dia menjelaskan bahwa sebagian besar vila masih tetap dibuka dengan adanya tamu atau tanpa tamu. Sebab biaya yang dikeluarkan jika vila tidak dirawat akan lebih tinggi dibandingkan biaya perawatan vila yang sepi pengunjung.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Luh Putu Sugiari
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper