Bisnis.com, DENPASAR - Pandemi Covid-19 memaksa industri pariwisata Bali untuk mencari berbagai strategi agar dapat mempertahankan usahanya.
Seperti Aquarius Star Hotel yang berada di kawasan Legian Kuta yang melakukan adaptasi dengan memasang tarif indekos atau 'kos-kosan' untuk vila dan lagoon mulai dari Rp1,4 juta hingga Rp2,6 juta per bulan. Sedangkan sebelum pandemi, harga untuk satu malam vila senilai Rp275.000, dan Rp1 juta per malam untuk lagoon saat peak season.
Owner Aquarius Star Hotel I Made Wendra mengatakan adaptasi ini dilakukan untuk dapat menutupi biaya operasional yang harus dikeluarkan, seperti untuk menggaji karyawan, pembayaran listrik, pembelian obat kolam renang, dan biaya tak terduga lainnya.
"Dari akhir Maret 2020 kami sudah tutup, awal Desember kami buka kembali untuk memperoleh biaya operasional," tuturnya saat dihubungi Bisnis, Rabu, (23/12/2020).
Made mengungkapkan, dari 12 vila yang disewakan telah terisi penuh, termasuk juga 9 lagoon dengan access yang berada di lantai satu telah terisi semua. Saat ini yang tersisa hanya lagoon view yang berada pada lantai 2 dan 3 baru yang baru terisi 50 persen.
"Saya pribadi meminta kepada pemerintah agar dana-dana untuk penanganan Covid-19 difokuskan juga terhadap pemulihan pariwisata di pulau ini," tambahnya.
Menurutnya, adaptasi yang dilakukan pihaknya merupakan satu strategi bertahan akibat ganasnya pandemi yang tengah melanda Bali.
Selain itu, sambungnya, restoran yang berada di kawasan hotel juga harus tutup, dan hanya dapat beroperasi saat malam hari untuk menjual minuman botol.
"Kebetulan ada security yang merangkap waiters. Sementara restoran kami berada dekat nightclub jadi hanya bisa menjual minuman botol saja," jelasnya.