Bisnis.com, DENPASAR – Otoritas Bandar Udara Ngurah Rai mencatat ada sebanyak 624 penumpang yang terlayani fasilitas rapid test di bandara pada Minggu (20/12/2020).
Secara rinci, tes rapid tersebut terdiri atas 453 rapid test antigen dan 171 rapid test antibodi. Dari 453 rapid test antigen, sebanyak 34 penumpang diantaranya berasal dari daerah yang belum memiliki fasilitas test PCR. Penumpang tersebut kebanyakan berasal dari NTB dan NTT.
Stakeholder Relation Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Taufan Yudhistira mengatakan rapid test juga dilakukan oleh penumpang yang akan berangkat ke luar Bali.
Dengan biaya Rp170.000 untuk rapid test antigen dan Rp85.000 untuk rapid test antibodi, otoritas bandara mengharapkan bisa memberikan layanan untuk penumpang dan masyarakat umum.
"Jadi bandara bekerjasama dengan anak usaha Angkasa Pura Support, Angkasa Pura Support kemudian kerja sama dengan Suka Clinic untuk menyelenggarakan rapid test antigen dengan biaya Rp170.000 dan rapid test antibodi Rp85.000, PCR kita belum berikan pelayanannya," katanya kepada Bisnis, Senin (21/12/2020).
Selain penumpang yang tidak memiliki fasilitas uji swab di daerah asal, semua penumpang yang mendarat di Bali melalui jalur udara telah berbekal hasil negatif uji swab berbasis PCR. Tercatat, ada sebanyak 6.289 penumpang yang mendarat di Bandara Ngurah Rai Bali per Minggu (20/12/2020).
Baca Juga
"Penumpang pesawat udara yang landing di Bali wajib menyampaikan PCR negatif, jumlah data yang masuk Bali menggunakan PCR berarti seluruh penumpang yang landing kecuali daerah yang belum memiliki fasilitas test," sebutnya.