Bisnis.com, DENPASAR - Pemerintah Daerah Bali meminta kerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan dalam rencana mengembangkan perekonomian 2021 yang tidak hanya berbasis pariwisata.
Gubernur Bali I Wayan Koster mengatakan ketergantungan Pulau Dewata pada sektor pariwisata memberikan gejolak perekonomian yang cukup tajam di tengah kondisi sulit akibat pandemi Covid-19. Bali pun saat ini sudah merancang desain ekonomi ke depan dengan menyelaraskan antara pariwisata, pertanian, dan industri lainnya.
Lebih lanjut, Koster mengaku akan terus melakukan sinergi intensif dengan Otoritas Jasa Keuangan terkait skema perekonomian Bali pada 2021. Salah satunya dengan mengoptimalkan peran UMKM yang dinilai menjadi harapan di tengah konsisi perekonomian saat ini.
"Dalam pandangan ekonomi Bali, kehadiran OJK saya rasakan betul fungsinya, dalam membinan UMKM termasuk koperasi, sehingga UMKM di Bali cukup maju dengan baik," katanya, Senin (21/12/2020) dalam peresmian kantor OJK Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara.
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso menyambut baik rencana Bali dalam mengembangkan sektor non pariwisata untuk mengembangkan perekonomian daerah tersebut. OJK pun siap melakukan kolaborasi dengan Bali lewat membentuk klaster perekonomian dari pengolahan sampai ekspor.
OJK, lanjutnya, memiliki program tim percepatan akses keuangan daerah (TPAKD) yang dapat menyediakan pembiayaan maupun penggalangan dana (fundraising) untuk membantu pengembangan UMKM.
Di samping TPAKD, OJK juga mendorong akses pembiyaan yang murah melalui berbagai program seperti kredit usaha rakyat (KUR). OJK juga siap melakukan pembinaan kepada UMKM.
"Kami juga akan terus meningkatkan berbagai program daerah termasuk yang memiliki produk unggulan. OJK dan pemangku kepentingan lain bisa tingkatkan melalui TPAKD," sebutnya.