Bisnis.com, DENPASAR -- Jumlah penggangguran di Bali terus meningkat yang membuat provinsi ini turun tahta dari peringkat 1 penggangguran terendah se-Indonesia pada awal 2020.
Berdasarkan data Bank Indonesia, tingkat pengangguran terbuka Bali pada Agustus 2020 tercatat sebesar 5,63 persen. Tingkat penggangguran tersebut membuat Bali yang semula menempati peringkat 1 dengan penggangguran terendah se-Indonesia menjadi berada pada peringkat ke-18.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho mengatakan setidaknya terdapat 45.006 pekerja yang kehilangan pekerjaan. Pekerja yang kehilangan pekerjaan tersebut didominasi pekerja dengan pendidikan SMA sebanyak 46 persen dan diikuti SMP sebanyak 37 persen.
"Unskill labour yang banyak dirumahkan, ini jadi concern kita ingin agar nantinya kembali mereka yang di-unpaid leave berikan pendidikan," katanya dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2020 yang diselenggarakan di Sanur, Kamis (3/12/2020).
Selain itu, Trisno juga mengatakan angka ketimpangan sebagaimana rilis BPS pada semester I/2020 juga tercatat meningkat. Meskipun, hingga saat ini, BPS belum merilis angka kemiskinan periode September 2020.
"Mencermati perkembangan pertumbuhan ekonomi di Bali, angka kemiskinan semester II 2020 diperkirakan juga berpotensi meningkat," katanya.
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati mengatarakan pihaknya perlu menghitung pemindahan tenaga kerja pasca pemutusan hubungan kerja akibat pandemi Covid-19. Pasalnya, pekerja yang saat ini mengganggur memiliki potensi kembali ke kampung halaman dan beralih profesi menjadi petani atau usaha lainnya.
Perhitungan tersebut penting, di tengah kondisi lapangan kerja di Bali yang saat ini sulit dibangun kembali. Kebangkitan pariwisata Bali hingga saat ini masih menjadi kunci pembukaan lapangan kerja baru.
"Kita harus laksanakan penanganan Covid-19 dengan semakin baik karena belum ada vaksin hingga saat ini," sebutnya.