Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pariwisata Bali Terpapar Covid-19, Restrukturisasi Kredit Tembus Rp28,5 Triliun

Perekonomian Bali yang didominasi pariwisata masih akan terdampak cukup lama akibat Covid 19, sehingga dibutuhkan berbagai upaya untuk mendorong sektor ekonomi lain.
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso bersama Gubernur Bali I Wayan Koster dalam diskusi pemulihan ekonomi Bali dari dampak pandemi Covid-19, Sabtu (7/11/2020)./Bisnis- Hendri T. Asworo
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso bersama Gubernur Bali I Wayan Koster dalam diskusi pemulihan ekonomi Bali dari dampak pandemi Covid-19, Sabtu (7/11/2020)./Bisnis- Hendri T. Asworo

Bisnis.com, DENPASAR - Dampak pandemi Covid-19 memukul sektor usaha pariwisata di Bali. Tak pelak, hal tersebut berpengaruh terhadap kemampuan para pengusaha yang memiliki kewajiban atau kredit kepada perbankan.

Sebelum berujung pada kredit bermasalah, perbankan pun melakukan restrukturisasi kepada debitur. Hingga 21 Oktober 2020 sudah mencapai Rp28,54 triliun kredit yang restrukturisasi.

Penjadwalan kredit dan keringanan bunga itu dilakukan kepada 184.002 debitur. Angka itu terdiri dari debitur UMKM sebanyak 83.399 dengan nilai Rp16,68 triliun dan skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang mendapatkan restrukturisasi 78.076 debitur dengan nilai Rp3,36 triliun. 

Sementara debitur perusahaan pembiayaan yang mendapatkan restrukturisasi sebanyak 98.828 kontrak dengan nilai Rp6,39 triliun.

Guna mendorong peran lembaga keuangan di Pulau Dewata, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso melakukan pertemuan dengan Gubernur Bali I Wayan Koster sekaligus mendiskusikan upaya pemulihan ekonomi daerah Bali dari dampak pandemi Covid – 19.

“Kami menawarkan apa yang bisa kami bantu dan kami akan dukung, supaya ekonomi Bali cepat bangkit,” kata Wimboh dalam pertemuan dengan Gubernur Bali I Wayan Koster dan Direksi BPD Bali serta bank BUMN di Kantor Regional 8 OJK, Denpasar, Sabtu (7/11/2020).

Pertemuan dengan Gubernur Bali ini merupakan rangkaian kunjungan Ketua Dewan Komisioner OJK untuk melihat langsung kondisi perekonomian daerah dan mendiskusikan program pemulihan ekonomi yang bisa dilakukan OJK bersama Pemda dan industri jasa keuangan.

Sebelumnya pada Jumat kemarin, Wimboh Santoso melakukan pertemuan dengan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat di Labuan Bajo, NTT.

Wimboh menjelaskan perekonomian Bali yang didominasi pariwisata masih akan terdampak cukup lama akibat Covid 19, sehingga dibutuhkan berbagai upaya untuk mendorong sektor ekonomi lain seperti perikanan dan pertanian menjadi menjadi alternatif pemulihan ekonomi di Bali.

“Kami ingin ekonomi Bali bertahan seraya menunggu sektor pariwisata pulih sejalan dengan meredanya Covid 19 dengan memperbesar porsi sektor perikanan dan pertanian. Kita juga harapkan wisatawan domestik mulai kembali memenuhi Bali,” katanya.

I Wayan Koster dalam kesempatan itu menjelaskan bahwa perekonomian Bali membutuhkan bantuan agar para pelaku usaha pariwisata dan usaha dukungan pariwisata tetap bertahan sambil menunggu hilangnya pandemi Covid 19 yang menurunkan jumlah wisatawan asing.

“Kami perkirakan sektor pariwisata baru pulih di 2022 atau di 2023 sehingga dibutuhkan bantuan semacam pinjaman lunak dari pemerintah untuk membantu mereka agar tidak bangkrut atau melakukan PHK,” katanya.

Selain itu, untuk sektor ekonomi lain seperti perikanan dan pertanian, Pemrov Bali sudah mendorong UMKM dan koperasi untuk melakukan ekspor langsung ke berbagai negara.

Wayan Koster menjelaskan bahwa OJK selama ini telah mendukung berbagai program dan kebijakan Pemprov Bali termasuk dalam menerapkan kebijakan stimulus ekonomi dari pemerintah. 

Secara nasional, restrukturisasi kredit hingga 5 Oktober 2020 mencapai Rp914,65 triliun untuk 7,53 juta debitur yang terdiri dari 5,88 juta debitur UMKM senilai Rp361,98 triliun dan 1,65 juta debitur non UMKM senilai Rp552,69 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper