Bisnis.com, BADUNG - Pengelola Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, mencatat telah melayani sebanyak 5,2 juta penumpang pesawat yang tercatat keluar masuk Pulau Bali selama sembilan bulan (Januari - September) tahun 2020.
"Secara umum, hingga triwulan tiga 2020 masih jauh dibandingkan dengan triwulan ketiga 2019. Perbandingannya, untuk penumpang selisih 12 juta penumpang atau turun 70 persen sedangkan untuk pergerakan pesawat selisih hampir 71 ribu pergerakan atau turun 62 persen," ujar General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Herry A.Y. Sikado dalam keterangan resmi yang diterima di Kabupaten Badung, Bali, Minggu (11/10/2020).
Dari data yang dihimpun dari PT Angkasa Pura I (Persero) selaku pengelola bandara tersebut, sebanyak 5.223.099 orang penumpang terangkut melalui 43.703 pergerakan pesawat selama periode pencatatan dari bulan Januari hingga akhir September 2020.
Catatan tersebut masih berada di bawah jumlah penumpang dan pergerakan pesawat pada periode yang sama di tahun 2019 lalu. Di akhir triwulan ketiga tahun lalu, tercatat sebanyak 17.844.690 orang penumpang dan 114.631 pergerakan pesawat terlayani oleh Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai.
"Walaupun grafik masih merah, namun pada bulan September ini kami masih mencatat adanya pertumbuhan jumlah penumpang dan pergerakan pesawat dibandingkan dengan catatan di bulan Agustus," kata Herry.
Ia menjelaskan selama bulan September 2020, tercatat sebanyak 177.620 orang penumpang keluar masuk Bali melalui 2.580 pesawat udara. Jika dibandingkan dengan catatan di bulan Agustus dengan catatan 174.462 orang penumpang dan 2.385 pergerakan pesawat, terdapat pertumbuhan masing-masing sebesar 2 persen untuk pergerakan penumpang, serta 8 persen untuk pergerakan pesawat udara.
Baca Juga
Apabila dirinci lagi, sebanyak 177.088 orang penumpang rute domestik terangkut melalui 2.440 pesawat udara, tumbuh masing-masing sebesar 3 persen dan 12 persen jika dibandingkan dengan catatan statistik rute domestik bulan Agustus 2020.
Herry Sikado mengatakan jika dilihat secara tren, angka pertumbuhan jumlah penumpang dan pesawat dari bulan Juni hingga Agustus untuk rute domestik jika dibandingkan bulan sebelumnya itu hampir pasti di atas 70 persen. Bahkan di bulan Juli dibandingkan dengan bulan Juni, untuk pertumbuhan penumpang menyentuh 319 persen.
"Tetapi di bulan September ini, jika dibandingkan dengan bulan Agustus, pertumbuhan hanya mencapai 3 persen untuk penumpang dan 12 persen untuk pesawat. Secara umum, stagnasi pertumbuhan penumpang rute domestik di bulan September ini dominan dipengaruhi turunnya jumlah penumpang rute dari/ke Jakarta," ungkapnya.