Bisnis.com, DENPASAR — Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores melakukan strategi memaksimalkan kekuatan budaya serta konten lokal yang otentik untuk pengembangan produk wisata di kawasan Labuan Bajo, NTT.
Hal ini dilakukan untuk menghadirkan destinasi wisata premium di samping pengembangan destinasi serta sarana dan prasarana pendukung lainnya.
Direktur Utama BOPLBF Shana Fatina mengatakan bahwa pihaknya sedang mendorong inkubasi berbagai kegiatan kreatif seperti seni pertunjukan, seni musik, seni tari, fesyen, dan kuliner dengan melibatkan komunitas-komunitas yang ada sehingga nantinya dapat berinteraksi dengan wisatawan.
“Pekerjaan rumah paling besar saat ini adalah mengaktifkan komunitas itu, meyakinkan masyarakat bahwa konsep premium dalam pengembangan pariwisata di Labuan Bajo dan Flores adalah bagaimana menyuguhkan konten lokal yang otentik kepada wisatawan," ujarnya saat melalui siaran pers, Jumat (11/9/2020).
Dia menyampaikan bahwa belum lama ini BOPLBF juga gencar memberi pelatihan dan pendampingan kepada masyarakat agar apa yang mereka kerjakan selama ini dapat memberi manfaat kesejahteraan dari sisi pariwisata dengan mengembangkan SDM di dalamnya.
"Sebanyak 66 persen masyarakat di Labuan Bajo bukan bekerja di sektor pariwisata. Namun, bagaimana mereka bisa mendapatkan manfaat dari pariwisata, bagaimana mereka menjadi petani yang baik, peternak yang baik dan makmur karena produk yang mereka hasilkan bisa diserap pariwisata," lanjutnya.
Baca Juga
Shana menjelaskan bahwa pengembangan sarana dan prasana pendukung pariwisata di Labuan Bajo juga terus berjalan dengan dukungan dari berbagai kementerian/lembaga. Seperti jalan-jalan utama dengan lebar trotoar sampai 2,5 meter dan dilengkapi dengan pepohonan serta tanaman juga lanskap yang baik. Selain itu ada pembangunan jalan yang akan tersambung ke Manggarai serta Tanamori.