Bisnis.com, DENPASAR - Daerah Tujuan Wisata (DTW) Uluwatu mengadopsi sistem pembayaran nontunai dengan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho mengatakan penerapan tatanan kehidupan era baru tidak hanya mengedapankan pada protokol kesehatan berupa pakai masker, cuci tangan dan jaga jarak, tetapi juga harus mencakup kegitan penyelesaian transaksi pembayaran secara nontunai atau berbasis digital menggunakan QRIS.
"QRIS menjadi salah satu solusi alat pembayaran digital yang dapat diaplikasikan di semua sektor khususnya sektor pariwisata yang menuntut semuanya harus serba cepat, mudah, murah, dan aman," kata Trisno di Kawasan Objek Wisata Uluwatu Bali, Sabtu, (22/8/20202).
Selain itu, lanjutnya, QRIS sebagai kanal pembayaran juga menjadi solusi untuk membangkitkan sektor pariwisata dalam tatanan kehidupan era baru karena mendukung faktor clean, health, safety, and environment sustainability (CHSE) karena meminimalkan kontak fisik dalam bertransaksi.
Dari sisi lain, Menurut Trisno daya tarik dari Kawasan Objek Wisata Pura Uluwatu karena DTW ini tidak hanya menyediakan sarana dan prasarana protokol kesehatan tetapi juga telah mengadaptasi pertunjukkan Tari Kecak sesuai dengan prosedur era baru hingga mempersiapkan cara bertransaksi secara digital menggunakan QRIS untuk pembelian tiket.
"Saya berharap penggunaan QRIS ini kedepan dapat semakin diperluas di destinasi-destinasi wisata lainnya di Badung," tegasnya.
Baca Juga
Kemudian dengan dioptimalkannya penggunaan QRIS selain mampu mencegah risiko penularan virus juga mampu mendukung pemulihan kegiatan ekonomi masyarakat Badung khususnya Desa Pecatu.
Kawasan Objek Wisata Pura Uluwatu ini, sambungnya, sebagai pengguna QRIS merupakan langkah yang sangat tepat karena merupakan salah satu destinasi wisata favorit bagi wisatawan baik domestik dan internasional, dengan rata-rata kunjungan sebelum pandemi sebanyak 7.000 wisatawan per harinya.
"Meskipun sempat ditutup untuk beberapa waktu tapi saya yakin, kedepannya kawasan ini akan tetap menjadi tujuan wisata yang tidak mungkin dilewatkan oleh wisatawan," tuturnya.
Trisno turut menyampaikan hingga saat ini jumlah merchant yang telah menggunakan QRIS per 7 Agustus 2020 telah mencapai 116.538 merchant, meningkat sebesar 357 persen dibandingkan dengan awal tahun 2020 yang hanya sebanyak 25.483 merchant. Dari angka tersebut, sebaran di Kabupaten Badung merupakan yang terbanyak di Bali dengan pangsa 27 persen atau sebanyak 31.537 merchant.