Bisnis.com, DENPASAR - Sebanyak 6.274 merchant aktif dari Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali menggunakan transaksi pembayaran secara digital dengan QRIS.
Direktur Utama BPD Bali I Nyoman Sudharma mengatakan jumlah merchant aktif ini akan terus bertambah seiring dengan bertambahnya kesadaran masyarakat dan pelaku usaha mengenai pentingnya digitalisasi transaksi menuju tatanan kehidupan era baru. Sehingga dengan adanya QRIS diharapkan dapat memperlancar sistem pembayaran nontunai secara aman sekaligus mendorong ekonomi keuangan digital.
"Kami berharap dengan adanya QRIS ini dapat membantu para pelaku UMKM di daerah untuk lebih paham terhadap fungsi perbankan dalam transaksi dan fleksibelitas teknologi digital," katanya saat launching QRIS di Kabupaten Bangli Bali, Minggu (9/8/2020).
Bank BPD Bali, lanjutnya, bersama dengan Bank Indonesia dalam mendukung penerapan tatanan kehidupan era baru yang meliputi 14 sektor penting termasuk di dalamnya sektor pariwisata, sehingga cashless transaction berbasis digital seperti QRIS dalam penerapan tatanan masyarakat era baru menjadi pilihan utama dalam bertransaksi.
"Pulau Dewata sebagai destinasi wisata dituntut untuk memberikan kemudahan bagi para pengunjungnya dalam segi layanan berbasis digital berbasis QRIS," jelasnya.
Sudharma mengungkapkan, pengguna mobile banking dari BPD Bali hingga saat ini dapat mencapai 87.574 pengguna aktif. Untuk itu, pihaknya tetap seluruh nasabah untuk segera memiliki aplikasi BPD Bali Mobile Banking, sehingga dapat ikut merasakan kemudahan bertransaksi dengan QRIS Bank BPD Bali.
Baca Juga
"Semoga produk dan jasa layanan perbankan kami dapat memberikan kenyamanan dan juga meningkatkan kepercayaan kepada Bank BPD Bali," katanya.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Bali Trisno Nugroho menyampaikan jumlah merchant QRIS di Bali per 31 Juli 2020 sebanyak 113.737 merchant. Jumlah ini meningkat secara signifikan mencapai 336 persen dibandingkan awal 2020 lalu. Dari jumlah tersebut, sebanyak 57 persen atau 64.650 merchant merupakan usaha mikro, sebanyak 20 persen atau 22.751 merchant usaha kecil, 17 persen atau 18.862 merchant usaha menengah dan 6 persen atau 6.807 merchant dari usaha skala besar.
"Kami meyakini peningkatan jumlah merchant ini dapat mendorong peningkatan ekonomi di Bali," tuturnya.