Binsnis.com, KUPANG - Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo mengatakan sebanyak sembilan sampel "swab" untuk diagonasi Covid-19 dari daerahnya di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) belum bisa terkirim ke luar daerah untuk diperiksa akibat terkendala ketiadaan layanan penerbangan.
“Ada sembilan orang warga kami yang sampel swab-nya untuk diagnoasi Covid-19 belum bisa kami kirim karena memang tak ada layanan penerbangan,” katanya dalam keterangan yang diterima di Kupang, Kamis (30/4/2020) seperti dilaporkan Antara.
Ia mengatakan, kesembilan orang tersebut merupakan bagian dari para penumpang kapal Pelni KM Lambelu yang turun di Pelabuhan Laurens Say Maumere beberapa waktu lalu dan langsung dilakukan karantina terpusat.
Berdasarkan hasil rapid test untuk diagnosa awal terkait penyakit Covid-19, kesembilan orang ini dinyatakan positif, katanya.
Ia menjelaskan, pada tahap awal dilakukan rapid test terhadap seluruh penumpang berjumlah lebih dari seratus orang terdapat tiga penumpang yang positif berdasarkan diagnosa Covid-19.
“Tiga penumpang ini sudah ditindaklanjut dengan pengambilan sampel "swab" dan sudah dikirim ke Jawa untuk diperiksa, hasilnya negatif Covid-19,” katanya.
“Namun selanjutnya yang positif berdasarkan rapid test bertambah sembilan orang yang sampel swabnya hingga kini belum dikirim karena penerbangannya close,” katanya lagi.
Bupati Reboerto Diogo mengatakan telah berkoordinasi dengan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, terkait kendala tesebut dan dianjurkan agar untuk sementara kondisi kesehatan kesembilan orang ini tetap dipantau dan diberikan asupan gizi yang memadai.
Ia menambahkan, saat ini kesembilan orang tersebut sedang diisolasi di rumah sakit yang sebelumnya sudah disiapkan pemerintahannya.
“Hari Sabtu mendatang ini kami akan lakukan rapid test kembali, jadi tanpa swab karena para penumpang tidak menunjukkan gejala yang signifikan,” katanya.