Bisnis.com, DENPASAR — Tim Pengendali Inflasi Daerah atau TPID Badung mengimbau perhimpunan penggilingan padi atau Perpadi dan penyosoh untuk tidak menjual gabah atau padi ke luar daerah.
Ketua II TPID Kabupaten Badung I Wayan Suiasa menegaskan saat ini Kabupaten Badung sedang panen raya dengan hasil cukup baik. Dengan tidak adanya gabah atau padi yang dijual ke luar daerah diharapkan dapat menjaga ketersediaan beras hingga Desember 2020 mendatang.
“Untuk mendukung ketahanan pangan lokal ditengah pandemi Covid-19 ini,” tuturnya dikutip dari keterangan tertulis, Senin (13/4/2020).
TPID Badung juga mengimbau petani agar hasil panen padi tidak seluruhnya dijual, tetapi juga disimpan sebagai cadangan pangan keluarga.
Suiasa juga meminta OPD terkait berkomitmen terus membuat kajian dan menerapkan teknologi dalam industri pertanian, perkebunan, maupun perikanan, sehingga dapat meningkatkan produksi maupun produktifitas.
Suiasa berharap seluruh pihak terkait agar selalu siap memberikan dukungan, bergerak bersama dan saling membantu untuk pengendalian harga dan menjaga perekonomian untuk kesejahteraan bersama.
Lebih lanjut, dirinya menekankan bahwa pengendalian inflasi di tengah dampak Covid-19 akan dilakukan dengan tetap berpedoman pada strategi 4K (Ketersedian pasokan, Keterjangkauan Harga, Kelancaran Distribusi dan Komunikasi Efektif).
Dia menegaskan ada tiga hal yang harus dilakukan, yakni senantiasa mewujudkan sinergi dan kegotongroyongan, membangun konektivitas melalui komunikasi yang efektif. Cara terakhir adalah membuat pertahanan kuat dengan cara memastikan ketersediaan pasokan masa sekarang dan beberapa bulan kedepan, melakukan pengendalian harga, serta memastikan kelancaran distribusi sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat hingga beberapa mendatang.
“Kami harus senantiasa memperkuat diri serta menyiapkan langkah-langkah antisipatif, baik dalam melakukan upaya penanganan maupun recovery kedepan, sehingga bisa menstabilkan dan memulihkan kondisi kehidupan secara menyeluruh,” tegasnya.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali selaku Wakil Ketua TPID Provinsi Bali, Trisno Nugroho, memaparkan terkait kondisi perekonomian terkini di Provinsi Bali termasuk pergerakan harga pangan utama dan komoditas strategis di Kabupaten Badung.
Baca Juga
Terkait dengan wabah Covid-19 yang berdampak pada perekonomian Kab Badung, seluruh stakeholders di Badung diharapkan fokus menjaga kehidupan sosial ekonomi masyarakat agar tetap berjalan aman dan kebutuhan tercukupi, sehingga pemulihan ekonomi kabupaten badung dapat berjalan dengan baik.
“Seluruh masyarakat harus disiplin dalam mengikuti anjuran pemerintah pusat dalam memutus rantai penyebaran Covid-19. BI Bali akan selalu memberikan dukungan secara penuh pengendalian inflasi daerah di Kabupaten Badung” tandasnya.
BI Bali juga memberikan rekomendasi kepada TPID Badung diantaranya adalah menyusun neraca bahan makanan (neraca surplus–defisit) sehingga dapat memetakan komoditas mana yang dapat dipenuhi secara mandiri dan mana yang perlu di supply dari luar.
Pihaknya juga mendorong kerjasama perdagangan antar daerah kabupaten dan kota di Bali untuk mencukupi kebutuhan masyarakat. Terakhir adalah optimalisasi Controlled Atmosphere Storage (CAS) atau ozonisasi (untuk penyimpanan bawang dan cabai) pada saat panen raya.