Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kunjungan Turis Korsel ke Bali tak Terdampak Virus Corona

Kunjungan wisatawan Korea (Korsel) ke Bali diketahui belum terdampak Virus Corona atau Covid-19.
Petugas memantau suhu tubuh penumpang menggunakan alat pemindai suhu tubuh di Terminal Kedatangan Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Rabu (22/1/2020). Alat pemindai suhu tubuh tersebut dipasang Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Denpasar sebagai upaya pengawasan dan antisipasi penyebaran Virus Corona yang mewabah dari Wuhan, China./ANTARA FOTO-Fikri Yusuf
Petugas memantau suhu tubuh penumpang menggunakan alat pemindai suhu tubuh di Terminal Kedatangan Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Rabu (22/1/2020). Alat pemindai suhu tubuh tersebut dipasang Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Denpasar sebagai upaya pengawasan dan antisipasi penyebaran Virus Corona yang mewabah dari Wuhan, China./ANTARA FOTO-Fikri Yusuf

Bisnis.com, DENPASAR - Kunjungan wisatawan Korea (Korsel) ke Bali diketahui belum terdampak Virus Corona atau Covid-19.

Kadis Pariwisata Bali Putu Astawa mengatakan, kedatangan wisman Korea masih normal.

"Kunjungan Wisman dari Korsel ke Bali belum berdampak meski di sana lagi marak kasus Corona juga. Kalau data kami, setahun ada 200.000 orang yang berkunjung ke Bali jadi sekitar 12.000-15.000 perbulannya. Belum berdampak sama sekali," kata Astawa saat ditemui di Kantornya, Selasa, (25/2/2020), siang.

Pihaknya mencatat, kunjungan Wisman Korsel juga meningkat, yang rata-rata 153.000 pada 2018 di 2019 mencapai 250.000 kunjungan.

"Jadi ada tren emerging untuk market Korea ini. Sepanjang pengamatan kami, selain Tiongkok, turis lain masih normal," tegasnya lagi.

Dia menyayangkan tragedi Covid-19 ini, padahal, lanjut Astawa, tren kedatangan wisman di Bali pada Januari 2020 meningkat dibandingkan bulan Januari 2019 yang hanya 450.000 orang sementara Januari 2020 sampai 540.000.

Jadi, sebut dia, ada lonjakan kunjungan month to month. Timnya juga sempat menduga ada tren peningkatan jika saja tidak terjadi kasus Corona.

Dampak lainnya, kata dia, berupa okupansi hotel untuk rata-rata saat low season ini tingkat hunian biasanya 65% tapi turun 10-15%. Kalau lihat ada hotel yang masih 85% sampai saat ini juga masih ada, jadi tingkat huniannya, 50-55% sampai saat ini, ujarnya.

Dia menyebut khusus market Tiongkok, seperti hotel di daerah Kuta, sampai saat ini (bukan di-PHK) tapi sementara diliburkan.

"Ada satu-dua seperti itu, yang lain saya lihat masih memperkerjakan cuma dialihkan ke Wisman lain. Laporan dirumahkan ada, seperti restoran khusus Tiongkok (Sarang Burung Walet) di daerah Kuta," sebutnya.

Dia menerangkan, sampai saat ini wisman Tiongkok yang menyatakan cancel ke Bali masih stagnan di angka 20.000 sampai 25.000 orang karena tidak ada penerbangan lagi.

Sebagaimana diketahui, Korea Selatan (Korsel) melaporkan lagi 231 kasus Virus Corona (COVID-19) pada Senin (24/2/2020), sehingga menambah total pasien terinfeksi di negara itu menjadi 833 orang.

Kantor berita China, Xinhua, melaporkan hingga pukul 16.00 waktu setempat (pukul 20.00 WIB), jumlah pasien Virus Corona di Korsel mencapai 833 orang, bertambah 231 orang dari hari sebelumnya.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (Korea Centers for Disease Control and Prevention/KCDC) memperbarui data tersebut dua kali sehari pada pukul 10.00 dan 17.00 waktu setempat.

Pada Minggu (23/2), Korea Selatan meningkatkan tingkat kewaspadaan terhadap Virus Corona ke level "merah", yang merupakan level tertinggi, ketika kasus infeksi virus tersebut melonjak dalam sepekan terakhir dengan total 571 kasus baru dilaporkan sejak Rabu (19/2) hingga Minggu.

Di bawah level peringatan "merah", otoritas kesehatan negara itu menyarankan masyarakat yang mengalami gejala demam atau masalah pernapasan untuk tidak pergi ke sekolah atau bekerja.

Selain itu, wanita hamil, orang tua dan penderita penyakit kronis juga diimbau untuk menghindari tempat-tempat yang ramai.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Busrah Ardans
Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler