Bisnis.com, DENPASAR—Meskipun baru berusia 5 tahun, PT Bank Mandiri Taspen atau Mantap pada akhir 2019 sudah berhasil membukukan laba bersih senilai Rp456 miliar atau meningkatkan 36,8% dibandingkan periode tahun sebelumnya.
Direktur Utama Bank Mantap Josephus K. Triprakoso mengungkapkan keberhasilan tersebut membuktikan bahwa anak usaha Mandiri dan Taspen ini mampu membuktikan diri sebagai bank yang fokus. Menurutnya, kemampuan membukukan laba itu juga sebagai bukti bahwa bisnis pensiunan sangat besar potensinya.
“Kami baru lima tahun dan ini merupakan wujud kemampuan kami sebagai bank yang fokus pensiunan untuk terus tumbuh dan memberikan hasil yang sangat baik bagi induk perusahaan,” jelasnya usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Jumat (17/2/2020) di Jimbaran.
Adapun dari total laba tersebut, sebanyak Rp136,86 miliar, atau 30% laba bersih itu akan dibagikan kepada pemegang saham. Keputusan itu disepakati dalam RUPST Tahun Buku 2019. Penetapan besaran dividen tersebut telah memperhatikan kebutuhan likuiditas perseroan dalam mengembangkan bisnis 2020, serta sebagai bentuk apresiasi perseroan kepada pemegang saham atas kepercayaan dan dukungan kepada Bank Mantap.
“Dengan meningkatnya pembagian deviden dari tahun buku 2018 yakni Rp 100 miliar, mengindikasikan bahwa permodalan Bank Mantap sehat dengan rasio kecukupan modal bank (CAR) sebesar 21,75%. Meningkatnya laba bersih dan deviden tersebut ditopang pertumbuhan kredit sebesar Rp20,31 miliar yang tumbuh 30,9% secara tahunan,” ujar Jos.
Selain itu, Josephus menambahkan bahwa RUPST Tahun Buku 2019 menyetujui komposisi laba bersih 2019 selain untuk deviden, yaitu cadangan wajib sebesar 1,10 persen atau senilai Rp 5 miliar dan laba ditahan sebesar 68,90 persen atau senilai Rp 314 juta.
RUPST pada tahun ini mengubah susunan pengurus perseroan, adapun pergantian Dewan Komisaris yaitu Edhi Chrystanto yang menjabat Komisaris Independen berhenti secara hormat serta pada Jajaran Direksi yaitu Nurkholis Wahyudi yang ditarik penugasannya ke Bank Mandiri dan digantikan oleh Agus Sanjaya sebagai Direktur Bisnis.
“Bank Mantap telah memiliki sistem pengelolaan organisasi yang baik, sehingga pergantian pengurus tidak akan mempengaruhi kinerja perseroan dalam merealisasikan seluruh rencana bisnis dalam jangka pendek maupun jangka panjang,”jelasnya.
Sampai dengan akhir bulan Desember 2019 total Asset yang dimiliki Bank Mantap di posisi Rp26,95 triliun atau tumbuh sekitar 28,7%, sedangkan posisi Dana Pihak ketiga (DPK) mencapai Rp19,86 triliun atau tumbuh sampai dengan 30,2%.
Untuk penyaluran kredit berkisar Rp20,31 triliun atau meningkat sampai 30,9%, sedangkan laba bersih yang dihasilkan sebesar 456 miliar atau tumbuh sampai dengan 36,8% dari periode tahun sebelumnya. Saat ini Bank Mantap mempunyai jaringan kantor sebanyak 416 jaringan yang tersebar di 34 provinsi.