Bisnis.com, DENPASAR--Taman Safari Indonesia dan Bali Safari & Marine Park mengajak masyarakat khususnya di Bali agar berdonasi untuk satwa liar korban kebakaran hutan Australia.
Donasi sudah dimulai sejak 20 Januari hingga 29 Februari 2020 dengan menyumbangkan dana melalui kotak donasi (donation box).
Saat ini sekitar 10 donation box bertajuk ‘Saving Australian Wildlife’ ini disebar di pintu utama, exhibit satwa, restoran, dan hotel.
Thomas Colbert General Manager Bali Safari & Marine Park mengatakan, melalui donation box ini, diharapkan masyarakat dapat ikut berpartisipasi membantu menyelamatkan satwa liar Australia yang terancam populasinya akibat kebakaran hutan.
Program ini menjadi wujud kepedulian Taman Safari Indonesia termasuk Bali Safari & Marine Park terhadap keberlangsungan satwa liar dan habitat alaminya, tak hanya di Indonesia, tapi juga di berbagai negara.
"Jika bukan kita, siapa lagi yang akan menyelamatkan alam dan satwa liar? Mari bersama, kita bantu selamatkan satwa liar," kata Thomas, Kamis (23/1/2020).
Dia menjelaskan dana yang sudah terkumpul, nantinya akan disalurkan kepada ZAA (Zoo and Aquarium Association) Australia untuk mendukung beberapa program, seperti;
Penyelamatan dan rehabilitasi satwa liar melalui perawatan medis bagi satwa-satwa yang terluka hingga sehat kembali Restorasi dan rehabilitasi habitat alami yang rusak.
Kemudian, untuk penelitian terhadap status spesies satwa pasca kebakaran, kegiatan konservasi lainnya demi menyelamatkan habitat dan satwa-satwa liar Australia.
Taman Safari Indonesia (TSI) sebagai Lembaga konservasi terkemuka di Indonesia sangat prihatin dengan kondisi tersebut.
Dia menyebut, ada keterikatan yang kuat antara Australia dengan TSI karena banyak warga Australia yang berkunjung ke Bali Safari & Marine Park.
Selain itu, banyak satwa-satwa khas Australia yang dapat ditemukan di Zona Australiana TSI Prigen dan Baby Zoo TSI Bogor.
Oleh karenanya, pihaknya ingin turut serta membantu satwa liar yang terdampak kebakaran hutan melalui kegiatan penggalan dana di seluruh unitnya termasuk di Bali Safari & Marine Park.
Sebagai diketahui, Australia tengah mengalami musibah kebakaran hutan terparah sepanjang sejarah Negara Kangguru tersebut.
Sejak September 2019, kobaran api melahap ribuan hektar hutan di hampir semua Negara Bagian, seperti New South Wales dan Victoria.
Kebakaran hutan ini tak lain disebabkan oleh cuaca panas yang ekstrim. Sebenarnya Australia mengalami kebakaran hutan tiap tahunnya, akan tetapi kali ini menjadi yang terparah.
Dampak asapnya bahkan terasa hingga Melbourne dan Sydney. Tak hanya manusia yang terkena dampak, satwa-satwa pun menjadi korban.