Bisnis.com, KUPANG - Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur mensinyalir kasus penyelundupan benih-benih lobster ke daerah lain di luar NTT masih sering terjadi dan dilakukan oleh oknum-oknum tak bertanggung jawab.
"Sebelum saya pindah ke sini saya sering menangkap para pelaku penyelundupan benih lobster yang kebanyakan dari Nusa Tenggara Timur dan juga dari Nusa Tenggara Barat," kata Kapolda NTT Irjen Pol Hamidin di Kupang, Rabu (4/12).
Hal ini disampaikan saat menghadiri acara puncak peringatan hari ulang tahun ke-69 Polisi Perairan yang dilakukan oleh Polair Polda NTT secara sederhana di ibu kota provinsi kepulauan itu.
Komandan berbintang dua itu menilai bahwa sumber daya laut NTT sendiri diketahui sangatlah besar. Dengan potensi yang besar itu tentu saja akan mengangkat anggaran pendapatan daerah (APBD) NTT.
Namun jika dengan ada temuan kasus penyelundupan benih lobster itu tentu saja akan sangat berpengaruh pada hasil tangkapan nelayan serta akan berpengaruh pada harga lobster di dunia.
"Saat ini Vietnam menjadi daerah dengan produksi lobster terbesar di dunia, namun perlu diketahui bahwa bibit-bibit lobster itu diambil dan diselundupkan dari NTT dan NTB," ujar dia seperti dikutip Antara.
Baca Juga
Oleh karena itu saya harapkan Polair Polda NTT harus lebih sering melakukan patroli laut untuk mencegah kejahatan terkait dengan kelautan, seperti pemboman ikan serta penyelundupan benih lobster dan penangkapan ikan secara ilegal.
"Saya sudah perintahkan agar polair Polda NTT bisa lebih sering melakukan patroli laut, walaupun dengan fasilitas yang belum memadai, namun tetap harus dilakukan," tambahnya.
Mantan Kapolda Sulsel tersebut juga menyampaikan terima kasihnya kepada Lantamal VII Kupang yang telah membantu Polair Polda NTT dalam membekuk pelaku kejahatan di laut beberapa waktu lalu.
Menurut dia sinergitas antar instansi harus dilakukan untuk mencegah terjadinya kejahatan di laut khususnya di NTT seperti salah satunya penyelundupan benih lobster.