Bisnis.com, DENPASAR - Komunitas pariwisata di Denpasar membentuk wadah Sanur Hospitality Forum untuk menjaga keberlangsungan salah satu destinasi andalan di daerah Bali Selatan ini.
Sanur Hospitality Forum (SHF) saat ini beranggotaan sekitar 36 general manajer hotel di wilayah Sanur. Jumlah tersebut diperkirakan bisa bertambah. Wadah ini akan berfungsi sebagai jembatan antara kepentingan industri pariwisata sekitar dengan masyarakat lokal yang sekarang dinaungi oleh Yayasan Pembangunan Sanur (YPS).
Forum ini akan beroperasi sebagai organisasi nirlaba, non-pemerintah dengan tujuan mengangkat Sanur melalui program perawatan lingkungan kolektif dan bersama-sama mempromosikan apa yang ditawarkan daerah tersebut.
Salah satu penggagas SHF Ricky Putra mengungkapkan wadah ini dalam jangka pendek akan memfokuskan permasalahan kenyamanan dan keamanan di Sanur. Salah satu hal yang akan disoroti adalah perihal kebersihan pesisir pantai sekitar.
"Perhatian kami seperti kelayakan trotoar, kebersihan pantai sampai misalnya ada spot yang belum ada lampu penerangannya," ungkapnya di sela-sela peresmian SHF di Sanur, Jumat (25/10/2019).
Target jangka panjang SHF adalah memfokuskan pada segmen pasar yang akan dijadikan tulang punggung pariwisata setempat. Pada saat ini, kunjungan wisman ke daerah ini didominasi pasar Eropa. Ke depan, tidak menutup kemungkinan melalui wadah ini akan dibidik pasar baru seperti domestik.
Baca Juga
Menurutnya, pasar domestik memiliki potensi besar yang perlu diperhatikan oleh manajemen hotel di daerah Sanur. Secara spesifik, pasar pernikahan oleh turis domestik memiliki pangsa pasar yang besar untuk dioptimalkan.
"SHF harus memberikan terobosan tersebut, melibatkan seluruh pihak untuk menjaga Sanur lebih bergairah. Ada beberapa infrastruktur yang harus dikembangkan untuk kenyamanan Sanur," tegasnya.
Penasehat SHF Ida Bagus Sidharta Putra menegaskan kedudukan Sanur di kancah pariwisata Denpasar dan Bali sangat penting. Destinasi yang berada di sisi timur ibu kota Bali merupakan lokasi yang terdapat hotel bintang lima pertama yakni Grand Bali Beach. Khusus bagi Pemkot Denpasar, keberadaan Sanur sangat strategis.
Satu-satunya destinasi andalan ibu kota. Alhasil, pendapatan daerah di Denpasar sebanyak 75% disumbangkan oleh daerah ini. Untuk itu, penting keberadaan wadah ini dalam upaya menjaga eksistensi Sanur sebagai destinasi berkelas.
Kami berusaha sekali memfasilitasi sebagai YPS. Harapannya dari profesional yang tergabung disini bisa lebih detil memberikan masukan. Misalnya, apakah akan ikut rebutan merebut pasar China atau mempertahankan basis yang sudah ada," tegas ketua YPS ini.
Sanur, menurutnya, memiliki keunggulan seperti positioning sebagai daerah yang tidak krodit dengan tingkat okupansi stabil. Sanur menyediakan berbagai pilihan akomodasi internasional mulai dari resor bintang 5 hingga alternatif yang ramah anggaran, serta beragam pilihan tempat belanja, makan, dan hiburan.
Daerah ini merupakan tujuan wisata berlibur di Bali yang sempurna yang bisa dinikmati bagi mereka yang berkeluarga, bersama pasangan, dan juga bersama teman teman untuk semua usia.