Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Unit Usaha Syariah CIMB Niaga Fokus Segmen Consumer di Bali

Unit usaha syariah PT Bank CIMB Niaga Tbk di Bali akan fokus menggarap segmen consumer karena potensinya masih sangat besar jika dibandingkan dengan korporasi.
Direktur Syariah Banking CIMB Niaga Pandji P. Djajanegara (kiri) berbincang dengan S&D Regional Head Jawa Timur dan Bali Nusra CIMB Niaga Rusidi (kanan) di sela acara Diskusi Bersama CIMB Niaga, Senin (23/9/2019) di Denpasar. /Bisnis-Feri Kristianto
Direktur Syariah Banking CIMB Niaga Pandji P. Djajanegara (kiri) berbincang dengan S&D Regional Head Jawa Timur dan Bali Nusra CIMB Niaga Rusidi (kanan) di sela acara Diskusi Bersama CIMB Niaga, Senin (23/9/2019) di Denpasar. /Bisnis-Feri Kristianto

Bisnis.com, DENPASAR — Unit usaha syariah PT Bank CIMB Niaga Tbk di Bali akan fokus menggarap segmen consumer karena potensinya masih sangat besar jika dibandingkan dengan korporasi.

Direktur Syariah Banking CIMN Niaga Pandji P. Djajanegara mengatakan pusat korporasi ada di DKI Jakarta sehingga otomatis bisa dijangkau pusat. Adapun nasabah perorangan di daerah jumlahnya masih sangat besar dan potensi untuk tumbuh masih terbuka lebar.

“Di syariah itu ada aturan fatwa terkait pendapatan dari nonsyariah tidak boleh berkontribusi sekian persen. Padahal korporasi di Bali banyak berkecimpung dengan food and beverage yang ada alkoholnya, makanya kami tidak masuk hotel,” tuturnya di Sanur, Senin (23/9/2019).

Menurutnya, salah satu potensi besar di Pulau Dewata adalah pembiayaan untuk kredit kepemilikan rumah. Hal itu dibuktikan dengan penyaluran kredit ke segmen ini hingga Juni 2019 sudah mencapai Rp215 miliar atu tumbuh hingga 20% jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu.

Meskipun masih lebih rendah jika dibandingkan dengan pertumbuhan syariah di CIMB Niaga secara nasional, tetapi pihaknya menyakini hingga akhir tahun ini bisa mencapai Rp250 miliar.

S&D Regional Head Jawa Timur dan Bali Nusra CIMB Niaga Rusidi menambahkan market di destinasi wisata ini masih besar karena dari sisi jumlah nasabah pihaknya baru menjangkau menjangkau sekitar 10% dari total nasabah di daerah ini.

Adapun jumlah penduduk di Bali sangat banyak dan belum semua dijangkau oleh CIMB Niaga. Menurutnya, fokus dengan perorangan sangat penting karena komposisinya, 42% merupakan nasabah perorangan sedangkan korporasi hanya 10%

“Makanya kami melihat nasabah perorangan sangat potensial di Bali,” tuturnya ditemui di lokasi sama.

Unit Usaha Syariah CIMB Niaga hingga 30 Juni 2019, mencatatkan pertumbuhan pembiayaan sebesar 31,6% year-on-year (Y-o-Y) menjadi Rp27,96 triliun. Kontributor kenaikan tersebut diantaranya berasal dari sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) serta komersial yang masing-masing tumbuh sebesar 69% menjadi Rp2,6 triliun dan 52% menjadi Rp3,7 triliun.

“Pertumbuhan positif pada pembiayaan UMKM dan Komersial sejak 2018 tersebut menunjukkan komitmen CIMB Niaga Syariah dalam mendukung pengembangan kedua segmen tersebut di Tanah Air. Hal ini juga sejalan dengan strategi induk usaha yang terus fokus pada keahlian utama,” kata Panjdi.

Pada segmen UMKM khususnya Micro Linkage, lanjut Pandji, CIMB Niaga Syariah aktif menyalurkan pembiayaan Syariah untuk mendukung petani plasma di bidang perkebunan kelapa sawit. Pembiayaan dilakukan melalui kerja sama dengan koperasi dan perusahaan inti yang menampung kelapa sawit dari para petani.

Adapun di segmen komersial, CIMB Niaga Syariah menyalurkan pembiayaan kepada perusahaan-perusahaan dengan bisnis yang terus berkembang. Pembiayaan komersial kian kompetitif dengan adanya produk-produk transaction banking dan trade finance iB yang lengkap.

Menurut Pandji, pembiayaan yang disalurkan selalu diimbangi dengan kemampuan CIMB Niaga Syariah dalam menjaga kualitas pembiayaan. Per 30 Juni 2019, non-performing financing (NPF) gross dan net dapat dijaga masing-masing pada level 1,22% dan 0,52%.

Sementara dari sisi pendanaan, dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun senilai Rp27,17 triliun atau tumbuh 37,6% dibandingkan periode yang sama 2018. Adapun aset tercatat sudah mencapai Rp38,22 triliun atau naik 56,9%. Raihan tersebut berkontribusi 14,06% terhadap total aset induk usaha dan sekaligus menempatkan CIMB Niaga Syariah sebagai bank Syariah dengan aset terbesar keempat di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Feri Kristianto
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler