Bisnis.com, DENPASAR — Dinas Pariwisata Bali memutuskan tidak akan merevisi target kunjungan wisatawan mancanegara pada 2019, meskipun capaian sampai semester I masih jauh dari harapan.
Plt Kadis Pariwisata Bali Putu Astawa menegaskan hasil pertemuan dengan dinas pariwisata kabupaten dan kota, semuanya sepakat memilih optimistis. Salah satu cara yang akan ditempuh pemangku kepentingan di daerah ini adalah meningkatkan publikasi positif mengenai Pulau Dewata.
“Kami akhirnya memilih optimistis, tidak pesimis. Akan tetap mengejar target 7 juta orang sampai akhir ini. Persoalan realisasi masih rendah, itu menjadi pekerjaan berat bersama,”tuturnya, Senin (26/8/2019).
Berdasarkan data Kantor Perwakilan BI Bali, kunjungan wisman ke daerah ini menunjukkan tren penurunan pada 2019. Hal itu ditunjukkan dengan pertumbuhan negatif pada triwulan II/2019, bahkan pertumbuhan terendah pada triwulan II dalam kurun waktu 12 tahun terakhir.
Tercatat jumlah kunjungan periode Januari-Juni tahun ini hanya mencapai 2,85 juta orang atau turun 0,65% dibandingkan dengan periode yang sama 2018 yang sebesar 2,81% atau 2,89 juta orang.
Baca Juga
Sepanjang enam bulan pertama 2019, kunjungan wisman ke destinasi ini didominasi oleh wisman Australia (16,59%), China (15,96%) dan India (5,45%). Jika target wisman kesini mencapai 7 juta orang, maka masih kekurangan sekitar 4,15 juta orang. Artinya setiap bulan, Bali membutuhkan kunjungan minimal sebanyak 700.000 orang untuk mencapai target.
Mantan Kepala Bappeda Bali ini menuturkan untuk meningkatkan kunjungan, pihaknya masih akan mengandalkan pelaksanaan konferensi-konferensi. Selain itu, upaya lainnya adalah dengan menyebarkan informasi positif mengenai situasi dan kondisi di Pulau Dewata. Harapannya dengan citra positif, kunjungan wisman akan meningkat.
“Akan perbanyak informasi positif tentang Bali, untuk menghalangi peredaran berita palsu supaya wisman tahu bahwa kondisi disini layak dikunjungi,” jelasnya.