Bisnis.com, DENPSAR—Universitas Bali Dwipa memperkenalkan olahan kefir susu sapi bali yang bermanfaat bagi kesehatan dan mengembangkan menjadi anekarasa minuman.
Rektor Universitas Bali Dwipa (Ubad) Ketut Suriasih mengatakan kefir susu sapi bali sebagai produk probiotik mempunyai kandungan nutrisi yang sangat kaya seperti senyawa peptida bioaktif, exopolisakarida dan bakteriosin, di antaranya bermanfaat sebagai antibiotik alami, sakit lever, dan empedu serta membersihkan racun kimiawi.
“Kefir jenis ini juga mengandung vitamin, enzim, asam laktat, asam asetat, asam lemak, karbohidrat, mineral dan mengandung mikroba probiotik bakteri asam laktat,” katanya, Selasa (16/7/2019).
Menurut Suriasih kefir adalah minuman yang terbuat dari susu dengan proses fermentasi dengan memasukkan butiran kefir ke dalam susu sapi, kambing, atau domba.
Kefir berkhasiat pula untuk menurunkan kolesterol, membersihkan saluran pencernaan, meningkatkan fungsi organ, mengatasi hipertensi. Lalu mempercepat penyembuhan, mengatasi gejala peradangan, mengatasi keluhan jantung membersihkan saluran pembuluh darah.
Manfaat lainnya, kefir efektif meningkatkan stamina tubuh dan menjaga vitalitas, meningkat sistem imunitas atau kekebalan tubuh dari penyakit, menormalkan metabolisme tubuh hingga mencegah penuaan dini dan menjaga kesehatan kulit.
Baca Juga
“Kefir dapat membantu percepatan pemulihan stamina pascaolahraga berat sehingga cocok untuk atlet,” ujarnya.
Suriasih menambahkan pengolahan susu sapi bali ini akan memberikan nilai tambah ekonomi bagi petani dan peternak. Sapi betina usai melahirkan biasanya memproduksi susu 4 liter per hari, 2 liter untuk menyusui dan sisanya bisa diperah untuk konsumsi.
Ia menyebut membuat olahan kefir ini pun sangat mudah dan bisa digunakan untuk aneka ragam minuman maupun makanan, misalnya dressing salad, smoothi, jus, es mambo, coco kefir, atau diminum langsung dengan diisi buah-buahan.
Suriasih telah memasarkan produk kefir ini dengan rasa mirip yoghurt dengan harga Rp45.000 per liter yang bisa dikonsumsi selama 12 hari.
Ketua Yayasan Pendidikan Usadha Teknik Bali yang menaungi Universitas Bali Dwipa I Wayan Adnyana mengatakan kampus inovatif yang baru berusia setahun itu memiliki 10 program studi yakni gizi, farmasi, teknik biomedis, hubungan masyarakat, teknologi pangan, psikologi, bahasa Inggris, akuntansi, sistem informasi dan hukum.
Kata dia kampus ini akan terus berupaya menggali produk-produk yang berbasis kearifan lokal Bali untuk dapat dikembangkan menjadi produk unggulan Pulau Dewata.
“Salah satunya olahan kefir susu sapi bali yang potensial untuk dikembangkan dalam skala industri rumah tangga maupun skala besar,” katanya.