Bisnis.com, KUTA -- Waduk Muara Nusa Dua diproyeksikan menjadi objek wisata baru di Bali Selatan, sekaligus sebagai solusi mengatasi ancaman defisit air.
Presiden Joko Widodo mengatakan air di waduk seluas 35 hektare (ha) ini akan mampu menampung pasokan air baku bagi masyarakat di Denpasar, Benoa, hingga Nusa Dua. Dia juga menilai waduk yang berlokasi di perbatasan Kota Denpasar dan Kabupaten Badung ini bisa difungsikan sebagai tempat wisata.
"Ini kanan kiri nanti akan ada kayak resto atau kafe. Kalau bisa fungsinya jangan air baku tapi juga wisata, ada restoran tentu bagus," ujar Jokowi saat meninjau waduk di Kuta, Jumat (14/6/2019).
Pemerintah juga menyatakan waduk tersebut cocok untuk pengembangan olah raga dayung. Saat ini, rehabilitas Waduk Nusa Dua sudah mencapai 81 persen dan ditargetkan rampung pada Desember 2019.
Dalam kunjungan tersebut, Presiden Jokowi didampingi oleh Ibu Negara Iriana, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, serta Gubernur Bali Wayan Koster.
Basuki menambahkan nantinya, Bali akan memiliki empat bendungan. Satu bendungan sudah jadi sedangkan tiga lainnya dalam proses.
Baca Juga
Keberadaan Waduk Muara Nusa Dua juga diharapkan menjadi salah satu solusi mengatasi ancaman defisit air baku di Bali Selatan. Sejak dibangun pada 1996, waduk tersebut tidak pernah direhabilitasi hingga 2017. Padahal, kebutuhan air baku di Pulau Dewata terus meningkat.
Di sisi lain, sulit mendapatkan lahan yang luas untuk dijadikan sumber pasokan air baku.
"Ini untuk air minum [di sini] sangat kurang sumber-sumber air. Ini salah satu upaya untuk memenuhi air baku di Bali. Di sini, sudah ada PDAM, [sudah] ada [alat] penjernihannya," tuturnya.
Basuki menegaskan meskipun waduk Muara Nusa Dua akan difungsikan sebagai sumber pasokan air baku, pihaknya masih tetap akan mencari lokasi lain untuk sumber pasokan lainnya.
Setelah direhabilitasi, Waduk Muara Nusa Dua akan mampu memasok air bersih hingga 500 liter per detik. Saat ini, kemampuannya menyalurkan air bersih baru mencapai 300 liter per detik.