Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aksi 22 Mei : Jakarta Rusuh, Kunjungan Wisman ke Bali Normal

Kerusuhan Jakarta, Rabu (22/5/2019), hingga saat ini belum berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali, kendati sejumlah negara telah mengeluarkan travel advice.
Calon penumpang pesawat berada di Terminal Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Jumat (16/3/2018)./ANTARA-Fikri Yusuf
Calon penumpang pesawat berada di Terminal Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Jumat (16/3/2018)./ANTARA-Fikri Yusuf

Bisnis.com, DENPASAR—Kerusuhan Jakarta, Rabu (22/5/2019), hingga saat ini belum berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali, kendati sejumlah negara telah mengeluarkan travel advice.

Ketua PHRI Denpasar Ida Bagus Gde Sidharta Putra mengatakan tidak ada pembatalan mencolok dari rencana kunjungan wisman ke ibukota Provinsi Bali ini.

“Sejauh ini belum ada informasi pembatalan kunjungan wisman,” katanya, Kamis (23/5/2019).

Sidharta yakin kondisi di Jakarta segera kembali normal. Ia berharap sejumlah negara seperti Inggris, Amerika Serikat, Kanada, Australia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Singapura secepatnya mencabut travel advice.

Selama kuartal pertama 2019, lanjut Sidharta, sejumlah pasar wisatawan mengalami penurunan kecuali India dan Amerika Serikat yang justru meningkat.

Kata dia destinasi Denpasar yang banyak dikunjungi wisawawan Eropa kini mencatat kenaikan kunjungan wisman India dan Amerika Serikat hingga 20%.

Ia optimistis pasca-Pemilu 2019 kepariwisataan di Bali semakin membaik, apalagi pertengahan tahun ada Pesta Kesenian Bali dan pada Agustus digelar Sanur Village Festival yang menyedot kunjungan cukup tinggi.

Hal senada disampaikan Ketua Asita Bali Ketut Ardana bahwa hingga sekarang belum ada pembatalan kedatangan wisman, tetapi ada biro perjalanan yang melaporkan penundaan kunjungan.

Kata dia mitra biro perjalanan di luar negeri melakukan komunikasi intens tentang pekembangan kondisi di Indonesia. Agen travel dari India misalnya, memutuskan untuk menunda kunjungan dari Mei ke akhir tahun.

Ardana menjelaskan anggota Asita sudah paham dengan kondisi seperti sekarang dan secara aktif memberikan penjelasan, misalnya bahwa lokasi kerusuhaan di Jakarta jauh dari Bali atau sekitar 1,5 jam perjalanan udara.

Ia perharap Pemprov Bali bersama GIPI Bali segera mengeluarkan pernyataan secara resmi yang menjelaskan kondisi Bali yang aman untuk dikunjungi.

 “Pernyataan resmi pemerintah  perlu dikeluarkan karena Bali sebagai destinasi utama banyak dikunjungi wisatawan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper