Bisnis.com, DENPASAR--Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali memperkirakan kebutuhan uang tunai menjelang Hari Raya Idul Fitri 2019 naik 13% dari tahun sebelumnya.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Teguh Setiadi mengatakan kebutuhan uangtunai masyarakat Bali jelang Lebaran ini diprediksi mencapai Rp4,4 triliun terdiri uang pecahan besar Rp4,2 triliun dan uang pecahan kecil Rp198 miliar.
“Proyeksi ini meningkat 13% dari tahun sebelumnya yang hanya Rp3,9 triliun,” katanya alam keterangan resmi, Rabu (15/5/2019).
Menurut Teguh kenaikan tersebut dipengaruhi beberapa faktor di antaranya rangkaian hari libur Lebaran yang bertepatan dengan pembayaran gaji dan THR bagi PNS/TNI/Polri serta libur Hari Raya Kenaikan Isa Almasih. Persediaan uang rupiah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Bali mencapai Rp5,1 triliun.
Teguh mengatakan untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali bersama perbankan menyiapkan strategi pemenuhan uang kartal kepada masyarakat.
Kata dia pemenuhan uang pecahan kecil akan dilayani melalui kegiatan layanan kas luar kantor antara lain melalui layanan kas keliling pada 6-8 Mei 2019 di Kabupaten Karangasem, 13-15 Mei 2019 di Kabupaten Jembrana dan 20-22 Mei 2019 di Kabupaten Buleleng;
Baca Juga
Ia menyebut bersama perbankan yakni Bank Mandiri, BNI, BRI, Permata, Maybank, CIMB Niaga, BJB, BPD Bali, BTN dan Bank Muamalat melakukan layanan khas keliling di Lapangan Parkir Timur Renon, 22-31 Mei 2019.
Selain itu, bekerja sama dengan perbankan Bank Indonesia memberikan layanan penukaran melalui 51 bank umum pada 20-d 31 Mei 2019 baik dengan program ‘card to cash’, ‘book to cash’ maupun penukaran.
Teguh menjelaskan loket perbankan tersedia di 196 titik lokasi yang tersebar di seluruh kabupaten/kota di Bali. Jumlah loket berkurang satu dari tahuhn lalu yakni 197 loket karena Standard Chartered Bank menutup kantornya di Bali.
“Untuk pemerataan, maksimal penukaran uang pecahan akan dibatasi sebesar Rp4,4 juta per orang,” katanya.