Bisnis.com, MANGUPURA – Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai bersama Direktorat Navigasi Penerbangan Kementerian Perhubungan melakukan simulasi penanganan terhadap ancaman bom atau ‘bomb threat’ .
Direktur Navigasi Penerbangan Asri Santosa mengatakan pelatihan ini untuk mewujudkan kesiapan dalam keselamatan dan keamanan penerbangan.
“Kegiatan ini merupakan bentuk komitmen Dirjen Perhubungan Udara selaku otoritas penerbangan sipil nasional untuk mewujudkan keselamatan, keamanan, pelayanan dan kepatuhan dalam penyelenggaraan pelayanan navigasi penerbangan,” katanya, Rabu (1/5/2019).
Menurut Asri bandara sebagai objek vital nasional membutuhkan personel yang selalu siap siaga dalam mengantisipasi segala jenis ancaman. Salah satu jenis ancaman yang acapkali dialamatkan terhadap bandar udara adalah ancaman bom.
Simulasi tersebut dilaksanakan dalam rangkaian acara Penandatanganan Nota Kesepahaman antara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), dan Badan Pencarian dan Penyelamatan Nasional (Basarnas).
Pada acara tersebut juga digelar pameran atau kolaborasi simulasi implementasi 3S + 1C. Kegiatan ini merupakan bentuk realisasi dari Manajemen PT Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandara Ngurah Rai dalam implementasi prinsip safety, security, service dan compliance (3S + 1C).
Simulasi yang dilaksanakan di Terminal Domestik ini ditonton para undangan dan penumpang yang kebetulan melewati tempat acara. Selain latihan penanganan ancaman bom, ditampilkan pula video simulasi penanganan penumpang dalam keadaan darurat (sakit dan atau melahirkan), penanganan Tower ATC pada saat terjadi gempa bumi, serta penanganan pembajakan Tower ATC
Simulasi penanganan ancaman bom ini menampilkan dua rekayasa kejadian yakni ancaman bom yang terdeteksi negatif dan ancaman bom yang terdeteksi positif. Simulasi dilakukan oleh seluruh pihak yang berwenang dalam kejadian ancaman bom, melibatkan unsur personel Aviation Security Bandara Ngurah Rai, Polri, serta TNI.
Selain penayangan video simulasi penanganan berbagai jenis keadaan darurat di bandar udara, dalam acara tersebut juga diadakan pameran teknologi yang selama ini digunakan dalam pelayanan navigasi penerbangan.
“Menyongsong era industri 5.0 dalam kegiatan ini juga akan ditampilkan pameran teknologi dibidang penerbangan,” pungkas Asri.
Dalam pameran tersebut, PT Angkasa Pura I (Persero) selaku pengelola bandara menampilkan beberapa peralatan di bidang pengamanan (security) yang digunakan untuk menjamin keamanan dan keselamatan penerbangan. Berdasarkan APEX in Security yang diselenggarakan Airport Council Internasional (ACI), peralatan keamanan yang dimiliki Bandara Ngurah Rai dinyatakan sudah melebihi standar kualitas yang ditetapkan, atau beyond standard.