Bisnis.com, DENPASAR — Lelewatu Resort Sumba yang baru memulai operasional langsung menggebrak dengan menargetkan 50% tingkat isian hunian kamar sepanjang tahun ini.
Pemilik dan CEO Lelewatu Jenny Tan mengatakan resor yang dibangun selama 2 tahun dan menyerap biaya sekitar Rp500 miliar ini menawarkan tempat peristirahatan premium yang mengutamakan kenyamanan wisatawan.
“Resor ini memadukan karakter lokal dan keunikan budaya Sumba dengan hospitalitas modern yang memiliki standar tinggi,” katanya, Selasa (2/4/2019).
Lelewatu yang berarti cincin batu merupakan resor yang dirancang arsitek dan desainer interior Popo dan Melati Danes yang mengadopsi keinginan Jenny agar properti ini seleras dengan alam Sumba serta segala potensinya.
Jenny yang telah berpengalaman membangun dan mengelola Sense Hotel Seminyak, Sense Sunset Seminyak Hotel, dan The Wolas Villas & Spa di Bali memilih pulang kampung ke Sumba untuk ikut mengembangkan pariwisata di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur.
“Saya terpanggil untuk ikut mengeksplorasi sekaligus melestarikan seni, adat, dan budaya Sumba yang sangat kaya dan berpotensi besar menghadirkan wisatawan mancanegara,” katanya.
Lelewatu yang menerima tamu sejak akhir Desember 2018 dan melakukan soft launching belum lama ini sangat diminati wisatawan asing maupun domestik.
Jenny yang telah memperkenalkan resornya di ajang pasar wisata ITB Berlin optimistis tahun ini bisa mencapai 50% okupansi di 27 vila yang memasang tarif termurah US$1.000 per malam.
Selain itu, berdasarkan pengamatannya terhadap tipikal tetamu mancanegara di Sumba, setidaknya rata-rata lama tinggal (length of stay) mencapai 3 malam 4 hari.
Ia pun berharap bisa memperkenalkan potensi Sumba ke para pelancong global yang mendambakan pengalaman langsung menikmati keindahan alam, keramahan, dan keunikan budaya masyarakat setempat.
Director of Sales & Marketing Lelewatu Gusti Ayu Devi Maharani mengatakan resor dibangun di atas lansekap indah di antara pebukitan yang langsung menghadap ke Samudera Hindia.
Para tamu resor bisa menikmati tur di sekitar kawasan yang memiliki panorama pantai, keelokan air terjun, perkampungan adat, dan jika bertepatan waktu bisa menjumpai keaslian upacara adat.
Kata dia Lelewatu bisa ditempuh 1,5 jam penerbangan dari Bali disambung perjalanan darat sekitar 1 jam dari Bandara Tambolaka menuju Lelewatu.
Kata dia Kabupaten Sumba Barat memiliki kalender kegiatan wisata tahunan yang sangat dikenal di antaranya pasola, parade 1.000 kuda, dan festival tenun.