Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Museum Pasifika Perkenalkan Buku Baru tentang Bali dan Tahiti

Museum terbesar di kawasan Asia Pasifik itu kini memiliki sekitar 600 koleksi.
Seorang wisatawan mengamati karya Raden Saleh koleksi Museum Pasifika, Nusa Dua, Bali.
Seorang wisatawan mengamati karya Raden Saleh koleksi Museum Pasifika, Nusa Dua, Bali.

Bisnis.com, DENPASAR — Museum Pasifika melakukan penambahan koleksi dan berupaya menerbitkan buku untuk melengkapi penjelasan tentang lukisan, patung, dan seniman yang karyanya berada di museum ini.

Co-Founder Museum Pasifika Philippe Augier mengatakan museum terbesar di kawasan Asia Pasifik itu kini memiliki sekitar 600 koleksi yang bisa dinikmati oleh umum di kawasan The Nusa Dua, Bali.

“Kami terus berupaya menambah koleksi untuk menarik minat wisatawan yang datang ke Bali berkunjung ke museum,” katanya dikutip Senin (4/1/2019).

Menurut Philippe selain berupaya menambah koleksi museum juga telah menerbitkan dua buku terkait koleksi museum dan para seniman.

Pada 2013 silam diterbitkan buku “Raden Saleh: The Beginning of Indonesian Modern Art” yang berisi tentang perjalanan sang maestro hingga melanglang buana ke Eropa.

Buku kedua bertajuk “Museum Pasifika; Transcultural Expression Tahiti-Bali” yang diluncurkan 23 November 2017 di Kedutaan Republik Indonesia di Paris, Perancis.

Pekan lalu, Museum Pasifika meluncurkan ulang buku kedua yang dihadiri Konjen China di Denpasar Gou Haodong dan sejumlah wisatawan asal China.

Philippe berharap dengan mengundang beberapa biro perjalanan dari China bisa menggaet wisatawan untuk berkunjung ke museum dan mengapresiasi karya dari seniman terkenal dari berbagai negara.

Kata dia museum bisa menjadi alternatif baru tujuan wisata yang diharapkan mendongkrak angka kunjungan wisatawan ke Nusa Dua khususnya dan Bali pada umumnya.

Buku “Museum Pasifika:Transcultural Expression Tahiti-Bali" setebal 260 halaman ini berisi tentang karya beberapa seniman yang berkunjung ke Tahiti. Beberapa seniman ini mengikuti rekam jejak seniman Paul Gauguin yang berkarya di Tahiti sebelum pada akhirnya berkunjung ke Bali.

Di antara beberapa seniman tersebut adalah Miguel Covarrubias (Meksiko) seorang pelukis yang juga menulis buku” The Island of Bali”, Andrien-Jean Le Mayeur (Belgia), dan Theo Meier.

Managing Director The Nusa Dua Ngurah Ardita mengatakan keberadaan Museum Pasifika merupakan bagian dari infrastruktur yang ada di kawasan ITDC yang memiliki fasilitas hotel premium, restoran dan infrastruktur lainnya.

“Seluruh properti di Nusa Dua menjadi daya tarik untuk mendatangakan wisman, termasuk wisatawan asal China yang kini menempati peringkat pertama kunjungan ke kawasan ini yakni sekitar 27% setelah wisatawan Australia,” katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper