Bisnis.com, DENPASAR — PT Equnix Business Solutions dan Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komputer Indonesia mendorong semakin banyak mahasiswa menekuni database dan teknologi solusi bisnis berbasiskan sumber terbuka atau open source.
CEO PT Equnix Business Solutions Julyanto Sutandang menilai perangkat lunak berbasis sumber terbuka kini tidak bisa dipandang sebelah mata lagi, karena sejumlah perusahaan besar sudah menggunakannya.
Dia menilai dengan memanfaatkan perangkat lunak berbasis sumber terbuka, akan dapat menjadi solusi bagi penggunanya karena langsung mendapatkan cetak biru.
“Dunia sudah berubah dan tidak harus lagi wajib menggunakan software tertentu. Perusahaan keuangan di Indonesia sudah ada menggunakan open source,” jelasnya kampanye edukasi pemanfaatan perangkat lunak berbasis sumber terbuka di beberapa kampus di Bali, Rabu (13/3/2018).
Equnix Business Solutions adalah penyedia layanan teknologi informasi berbasiskan Open Source seperti PostgreSQL dan Linux.
Julyanto menegaskan tujuan kampanye edukasi ke kampus untuk memberikan sosialisasi dan pemahaman tentang pentingnya penguasaan TI melalui sumber terbuka. Menurutnya pemanfaatan open source akan membuat Negara tetap mandiri dan berdaulat.
Baca Juga
Dia mengharapkan pemahaman akan open source akan mendorong mahasiswa menjadi seorang technopreneur melalui kerjasama pelatihan, mentoring, dan magang serta peluang membangun jaringan lembaga riset.
Menurutnya, Indonesia membutuhkan lebih banyak sarjana yang bersedia melakukan riset secara mendalam dan pengembangan software open source sehingga memampukan kemandirian dalam hal solusi dan sumber daya TI.
Salah satu tantangan Indonesia menyambut Revolusi Industri 4.0 adalah kesiapan sumber daya manusia di bidang teknologi informasi yang dirasa belum memadai baik secara kuantitas maupun kualitas untuk mencapai potensi ekonomi digital sebesar US$150 miliar pada 2025.
Indonesia disebutkan baru memiliki pengusaha sebanyak 1,65% dari populasi jumlah penduduk dan diperkirakan hanya sekitar 0,43% di antaranya berbasis teknologi atau technopreneur.
Software berbasiskan open source menjadi alternatif menarik dibandingkan dengan software komersial berlisensi yang cenderung memonopoli pasar. Dia menyatakan software open source memberi udara segar di Indonesia dengan memungkinkan penggunaan piranti lunak legal tanpa biaya lisensi.
Dekan Fakultas Teknik Universitas Udayana Ngakan Putu Gede Suardana menambahkan diperlukan pendidikan dan pelatihan yang tepat untuk mencetak sumber daya manusia yang berdaya saing di Revolusi Industri 4.0.
“Diharapkan para mahasiswa memiliki pemahaman tentang keunggulan software Open Source dan kebutuhan sumber daya TI di dunia bisnis, serta memberikan gambaran alternatif bisnis yang dapat dikembangkan oleh para lulusan TI untuk menjadi technopreneur,” ujarnya.