Bisnis.com, DENPASAR – Pengguna Tol Bali Mandara akan dapat menikmati single lane free flow atau proses pembayaran tanpa henti mulai Maret 2019 nanti.
Direktur Utama PT Jasa Marga Tollroad Operator (JMTO) Aan Sanaf mengatakan Bali menjadi provinsi pertama di Indonesia yang menjadi pilot project Single Lane Free Flow (SLFF) ini. Bali dipilih lantaran provinsi ini dinilai terisolasi dari arus kendaraan luar pulau sehingga pemantauan akan lebih mudah dilakukan.
Uji coba SLFF telah dilakukan di Tol Bali Mandara, Bali sejak Oktober 2018. Awalnya ada 10 kendaraan milik Jasamarga Bali Tol (JBT) yang digunakan. Kini, hingga Januari 2019, sudah ada 600 kendaraan yang beroperasi dan mampu menggunakan layanan tersebut.
Adapun untuk sementara waktu, kendaraan yang mampu mendapatkan layanan tersebut adalah angkutan taksi miliki Blue Bird.
Ada tiga gerbang tol yang melayani SLFF yakni pintu masuk dari Benoa, Nusa Dua, dan Ngurah Rai. Dari masing-masing pintu masuk menuju Tol tersebut hanya ada satu gate yang melayani SLFF.
Rencananya, pada Maret 2019 nanti, masyarakat umum sudah dapat menggunakan layanan ini. Jumlah penggunana SLFF tersebut ditarget sebanyak 3.000 kendaraan roda empat.
“Kita sudah melakukan integrasi dengan 3 Bank BUMN, nanti mereka akan mengajak nasabahnya untuk menggunakan layanan ini,” katanya kepada Bisnis, Selasa (12/2/2019).
Lewat SLFF, pengguna Tol Bali Mandara tidak perlu lagi berhenti di gate masuk. Mereka cukup melajukan kendaraan tanpa henti dengan kecepatan 20-30 km per jam. Saat mereka melewati gate, saldo uang elektronik yang ada pada aplikasi di ponsel akan langsung terpotong.
Masing-masing pengguna tol yang ingin memiliki layanan ini akan mendapatkan sticker yang disebut radio frecuency identification (RFID). Stiker tersebut akan mengidentifikasi kendaraan dan dibaca secara elektronik pada alat yang dipasang di masing-masing gerbang.
Stiker tersebut akan terintegrasi dengan nomor ponsel pengguna. Dari nomor ponsel tersebut, pengguna mendaftarkan aplikasi yang digunakan untuk menyimpan uang elektronik mereka.
Menurutnya, SLFF ini akan menguntungkan pihak Bank yang tidak perlu lagi melakukan pencetakan kartu elektronik. Bank hanya berfungsi dalam pengisian saldo atau top up. Sementara, Jasamarga Bali Tol sebagai pengelola akan lebih mudah dalam mengumpulkan pendapatan.
Sementara, pengguna tidak perlu mengantre saat memasuki tol. Adapun ketika menggunakan uang elektronik, pengguna setidaknya membutuhkan waktu hingga 3 detik untuk melakukan transaski. Dengan SLFF, pengguna dapat melaju tanpa henti di gerbang tol.
“Sejauh ini sudah sesuai yang kita harapkan ya, pengguna sudah bisa memasuki tol tanpa henti dengan kecepatan konstan 20 km per jam,” katanya.