Bisnis.com, DENPASAR – Jerinx, personel Superman Is Dead atau SID, menilai Rancangan Undang Undang tentang permusikan sama halnya dengan Reklamasi Teluk Benoa lantaran keduanya merupakan kebijakan yang represif untuk masyarakat.
Jerinx menganalogikan pihak-pihak yang mendukung RUU tentang permusikan sama saja dengan menyetujui reklamasi Teluk Benoa.
RUU permusikan sendiri membatasi ruang aspirasi dan merugikan musisi. Sementara, Rencana Reklamasi Teluk Benoa dinilai akan merugikan masyarakat Bali.
Dalam postingannya di Instagram, Jerinx menyebutkan bahwa musik menjadi salah satu faktor yang menguatkan gerakan Tolak Reklamasi Teluk Benoa. Salah satunya adalah Lagu Bali Tolak Reklamasi yang menurutnya sudah selayaknya lagu wajib masyarakat Pulau Dewata.
Jerinx menilai RUU permusikan tersebut ada kaitannya dengan investor reklamasi sebab bisa saja digunakan untuk meredam resistensi masyarakat.
“Karena melawan dengan musik sudah pasti kalah, ya sekalian saja bikin RUU yang melarang lahirnya lagu-lagu perlawanan,” sepenggal kalimat Jerinx dalam postingannya.
Baca Juga
Postingan Jerinx yang menolak RUU permusikan tidak hanya satu ini saja. Jerinx bahkan membuat video khusus untuk mengungkapkan penolakannya.
Dalam video tersebut Jerinx kembali menegaskan penolakan terhadap RUU Permusikan.
“Saya Jrx, dari Superman Is Dead dan Devil Dice, saya menolak RUU Permusikan karena sangat berpotensi mematikan aspirasi masyarakat yang disalurkan melalui media seni seperti lagu, Bali Tolak Reklamasi Lawan” katanya dalam video yang dibagikan lewat Instagram, Senin (4/2/2019) pagi.
Postingan video tersebut juga disertai meme yang menggambarkan perdebatan antara Jerinx dengan Anang Hermansyah dan Ashanty.
Adapun Jerinx mengkritik anggota Komisi X DPR Anang Hermansyah ikut terlibat dalam pembuatan RUU tersebut.
Kritikan Jerinx ini kemudian direspon keras oleh Ashanty, istri Anang Hermansyah yang mengajaknya untuk melakukan debat di televisi
