Bisnis.com, MANGUPURA--PT Prudential Life Assurance atau Prudential Indonesia meraup premi Rp20 triliun sepanjang triwulan ketiga atau Januari-September 2018.
President Director Prudential Indonesia Jens Reisch mengatakan pada periode tersebut juga telah menyalurkan klaim sebesar Rp9,3 triliun. Sedangkan pada 2017 berhasil membukukan premi Rp2,8 triliun dan penyaluran klaim Rp12,3 triliun.
“Pada tahun ini kami mengejar target pertumbuhan seiring dengan pertumbuhan perekonomian Indonesia seperti yang telah kami patok pada tahun-tahun sebelumnya,” katanya, Jumat (18/1/2019).
Menurut Jens saat ini di Indonesia tercatat sekitar 18 juta polis asuransi jiwa individu dan terdapat sekitar 60 juta polis dari seluruh jenis asuransi.
Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk yang ada, penetrasi pasar oleh industri asuransi di Indonesia masih terbilang sangat kecil.
Jens mengatakan ke depan Prudential akan lebih fokus untuk mengembangkan pasar yang saat ini menjangkau 168 kota di seluruh Indonesia dan telah melayani 2,3 juta nasabah.
Baca Juga
“Yang terpenting bagi kami adalah memperbaiki pentrasi pasar, karena potensinya masih besar untuk digarap lebih lanjut,” ujarnya.
Salah satu yang dilakukan di awal 2019 ini adalah meluncurkan komitmen brand baru Prudential yakni ‘Listening, Understanding, Delivering’ serta fokus ‘We Do Health’ yang mempertegas tujuan perusahaan untuk selalu mendampingi nasabah.
Perusahaan asuransi jiwa ini mengoptimalkan teknologi informasi dan komunikasi, terutama berbagai platform media sosial untuk menyebaluaskan informasi produk dan berinteraksi dengan nasabah, agen, konsultan, dan mitra Prudential lainnya.
Pada awal tahun ini juga diluncurkan diluncurkan produk baru PruCritical Benefit 88 yakni asuransi kesehatan untuk 61 penyakit kritis.
Manager Strategic Product Management Prudential Indonesia Sheila Widya Nanda mengatakan produk baru ini dirancang untuk melindungi pasien dan keluarga dari dampak keuangan akibat penyakit kritis seperti kanker, stroke, penyakit ginjal kronis, dan hipertensi.
Berjuang melawan penyakit kritis sangat menguras emosi serta fisik pasien dan keluarganya dan dapat mengganggu perencanaan keuangan. Melalui produk baru ini diharapkan nasabah bisa tenang dan memanfaatkan uang perlindungan untuk biaya pengobatan dan biaya hidup.
Produk ini melengkapi portofolio solusi kesehatan dan proteksi Prudential yang disesuaikan dengan kebutuhan nasabah yang terus berubah.
“Kami percaya produk baru ini menjadi solusi bagi masyarakat Indonesia dalam mengantisipasi dan mengelola dampak keuangan yang ditimbulkan oleh penyakit kritis,” katanya.
Prudential yang berkantor pusat di London telah beroperasi sejak 170 tahun silam. Sedangkan Prudential Corporation Asia beroperasi selama 95 tahun dan telah membantu 15 juta nasabah di 12 negara.
Di Indonesia, Prudential telah beroperasi selama 23 tahun dan melayani lebih dari 2,3 juta nasabah melalui berbagai inovasi dan solusi agar mereka mendapatkan proteksi diri dengan baik.