Bisnis.com, GIANYAR — Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Diperindag) Kabupaten Gianyar menggandeng Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (PPEI), Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Kementerian Perdagangan melatih para perajin perak Celuk, Gianyar agar terampil mengelola produksi.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gianyar I Wayan Suamba mengatakan puluhan perajin mengikuti pelatihan ilmu manajemen produksi sebagai salah upaya meningkatkan ekspor produk perhiasan perak.
“Pelatihan ini juga merupakan upaya untuk membangkitkan kembali kerajinan perak khususnya Desa Celuk setelah sebelumnya sempat terpuruk,” katanya, Rabu (28/11/2018).
Menurut Suamba selama pelatihan 3 hari para perajin ini diharapkan menjadi ujung tombak untuk menaikkan kembali pamor Celuk sebagai sentra kerajinan perak. Pemerintah dan pemangku kepentingan telah berupaya maksimal untuk membangkitkan kejayaan perak Desa Celuk, kini tergantung kepada kemauan para perajin untuk mewujudkannya.
Kata dia ekpor perak perlu digenjot karena perhiasan jenis ini sebelumnya menjadi penyumbang devisa terbesar untuk ekspor nonmigas di Bali, tetapi selama lima tahun terakhir masih belum menunjukkan tren positif.
Ia menyebut perhiasan perak motif Celuk banyak ditiru dan dikembangkan di sejumlah negara. “Ini berarti motif perak Celuk memiliki nama dan desainnya sangat digemari. Ini harus kita perjuangkan,” ujarnya.
Secara umum, tambah Wayan Suamba, nilai ekspor perhiasan perak Indonesia pada 2016 tercatat sebesar US$42,8 juta, turun drastis sebesar 90,97 % dibandingkan 2015 dengan nilai ekspor sebesar US$474,6 juta.
“Upaya yang telah kami lakukan bersama unit-unit terkait di Kementerian Perdagangan, salah satunya melalui kegiatan proyek rintisan perhiasan perak di Desa Celuk untuk mengidentifikasi dan menganalisa hambatan perdagangan ekspor perak,” katanya,
Upaya yang lain di antaranya melakukan promosi melalui pameran baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Perwakilan PPEI Wijaya mengatakan perhiasan Desa Celuk berpeluang untuk bangkit dan menemukan masa kejayaannya lagi. Alasannya karena perak Celuk memiliki memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri dalam motif ukiran dan sebagian besar proses produksinya masih dilakukan secara ‘hand made’.
“Kami optimistis dalam beberapa tahun ke depan, ekspor perhiasan perak Celuk meningkat,” tuturnya.