Bisnis.com, DENPASAR – Peristiwa jatuhnya pesawat udara lion Air JT 610 di Perairan Karawang dinilai tidak akan berdampak signifikan pada kunjungan wisata di Indonesia, terutama wisatawan yang menggunakan maskapai penerbangan bertarif rendah atau Low Cost Carrier.
Tenaga Ahli Menteri Pariwisata Bidang Pemasaran dan Kerjasama Pariwisata Prof I Gde Pitana optimistis wisatawan pengguna low cost carrier (LCC) tidak akan membatasi kunjungan ke Indonesia setelah peristiwa kecelakaan pesawat tersebut.
Jumlah kecelakaan pesawat yang terjadi terhitung lebih kecil dibanding total penerbangan yang ada selama ini. Selain itu, wisatawan lebih banyak menemui kecelakaan lalu lintas di darat daripada udara.
Oleh karenanya, walaupun tidak memengaruhi kunjungan, pihaknya tetap mendorong unuk mengembangkan transportasi yang aman untuk semua pihak, termasuk wisatawan LCC tersebut.
“Saya tetap optimistis orang bakal naik peswat terbang dan begitu juga LCC. Ini peringatan buat kita semua ketika kita mengembangkan LCC, keamanan dan keselamatan tetap nomor satu,” katanya, Kamis (8/11/2018).
Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali sendiri baru saja merilis data penumpang terakhir. Bandar Udara ini telah melayani sebanyak 19,8 juta penumpang dengan total total 135.662 pesawat selama periode Januari-Oktober 2018.
Jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu, maka telah terjadi peningkatan 9,3% penumpang selama Januari-Oktober 2018. Dalam pencatatan statistik pesawat udara, selama Januari – Oktober 2018 juga tercatat ada kenaikan 10,3% jumlah pesawat dibandingkan periode sama tahun lalu. Setidaknya, rata-rata dalam sehari ada 65.314 penumpang yang diangkut 446 pesawat yang dilayani melalui Bandara Internasiona Ngurah Rai.
General Manager Bandara Ngurah Rai Yanus Suprayogi menarget hingga Desember 2018 nanti pihaknya akan mampu mencapai target 22 juta penumpang selama 2018.
“Saat ini sudah hampir 20 juta. Proyeksi 22 juta di akhir tahun, kami yakin tercapai,” katanya