Bisnis.com, MANGUPURA—Pengembangan pariwisata ke depan harus mengedepankan wisata hijau dan berkelanjutan yang bisa digaungkan dengan Tourism 2020.
Anggota Komisi X DPR RI I Putu Supadma Rudana mengatakan pembangunan pariwisata ke depan hendaknya berbasis Tri Hita Karana yang sangat cocok untuk pengembangan ‘green tourism’ atau ‘green sustainable tourism destination’.
“Tourism 2020 ini menitikberatkan pariwisata berkualitas yang tidak semata-mata mengejar kuantitas,” katanya, Kamis (8/11/2018) malam.
Menurut Supadma dengan berbasis Tri Hita Karana pengembangan pariwisata juga mengubah eksploitasi alam menjadi pariwisata hijau atau pembangunan yang bersifat merusak menjadi pembangunan berkelanjutan.
Kata dia pariwisata dan ekonomi kreatif bisa jadi penopang untuk meningkatkan devisa dengan tidak merusak lingkungan. Ia pun mencontohkan migas dan batubara yang telah merusak lingkungan, sedangkan pembangunan green tourism bisa memberi nilai tambah kepada kearifan lokal dan pendapatan bagi masyarakatnya.
“Kuncinya adalah jangan sampai kita hanya mengejar kuantitas dan menurunkan harga. Kita harus meningkatkan kualitas dan ‘spending tourism’ itu penting,” katanya.
Baca Juga
Ia menyebut dalam dua tahun ke depan Indonesia mengejar angka kunjungan wisatawan mancanegara 20 juta. Supadman meminta untuk melihat daya dukung dan bagaimana destinasi mampu melaksanakan pariwisata berkelanjutan tersebut.
Supadma juga menyoroti ‘perang harga’ yang terjadi di industri pariwisata saat ini. Jika semagat Tourism 2020 yang dikedepankan, kenapa tidak melakukan ‘perang kualitas’ yang justru akan memberikan keuntungan besar.
Kata dia dengan menaikkan kualitas dan harga, bukan hanya memberikan benefit kepada wisatawan tetapi juga kepada para pelaku pariwisata.
Di sela-sela acara Indonesia Torism Attraction Expo & Forum (ITAEF) 2018, Supadma berharap anggota Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (PUTRI) bisa memberdayakan objek wisata masing-masing dengan semangat Tourism 2020.
