Bisnis.com, DENPASAR—Perwakilan perusahaan sekuritas dari wilayah Asia Pasifik merancang Bali Declaration, sebuah komitmen untuk mendukung program tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDGs.
Isi dari Deklarasi Bali tersebut salah satunya berkaitan dengan dukungan perusahaan sekuritas terhadap program pengentasan kemiskinan dan kebijakan pro lingkungan di 23 negara anggota Asia Securities Forum (ASF).
Rencananya, detil isi deklarasi akan diumumkan pada hari terakhir pertemuan APF yang digelar di Nusa Dua pada , Jumat (2/11/2018).
Komite Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI) Karman Pamurahardjo menuturkan salah satu bentuk dukungan bagi SDGs itu bisa saja berupa usaha perusahaan efek menghasilkan instrumen pengumpulan dana untuk membantu program yang diisinasi oleh PBB tersebut.
“Kami mungkin bisa promote green bond, untuk melestarikan binatang-binatang yang terancam punah atau ekositem bawah laut dan sebagaimanya. Mungkin arahnya ke sana,” jelasnya di sela-sela ASF di Nusa Dua, Kamis (1/11/2018).
Karman menegaskan salah satu wujud nyata dukungan industri sekuritas terhadap SDGs yang terdekat adalah rencana menyumbang untuk pemulihan di Palu, Sulawesi Tengah yang hancur akibat gempa dan tsunami. Menurutnya, program bantuan yang disasar akan berkaitan dengan pengentasan kemiskinan karena masih terkait dengan SDGs.
Baca Juga
Dia menegaskan seluruh perusahaan sekuritas di Indonesia akan diajak terlibat dalam program ini. Menurutnya, industri sekuritas terus membesar sehingga keterlibatan dalam program global itu dinilai perlu.
Chairman & CEO Japan Securities Dealers Association (JSDA) Shigeharu Suzuki mengungkapkan deklarasi itu untuk membantu pencapaian dari tujuan SDGs yang diperkirakan membutuhkan dana hingga US$5 triliun-US$6 triliun per tahun.
Sebagai perwakilan dari industri keuangan di daerah yang pertumbuhannya tinggi, deklarasi diharapkan menjadi salah satu penggerak untuk mendapatkan dana tersebut.