Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengeluaran Wisman China Ternyata Masih Kalah dari Turis Asing Lainnya

Besarnya jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) asal China ke Bali ternyata tidak sejalan dengan nilai pengeluaran mereka selama berlibur di Pulau Dewata.
Sejumlah wisatawan China melihat patung nelayan setibanya mereka dari berwisata dengan kapal laut di dermaga Serangan, Denpasar./Antara
Sejumlah wisatawan China melihat patung nelayan setibanya mereka dari berwisata dengan kapal laut di dermaga Serangan, Denpasar./Antara

Bisnis.com, DENPASAR — Besarnya jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) asal China ke Bali ternyata tidak sejalan dengan nilai pengeluaran mereka selama berlibur di Pulau Dewata.
 
Hasil survei wisman oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Bali pada 2018 menunjukkan bahwa tingkat pengeluaran turis asal China di Bali ternyata menjadi yang paling rendah dibandingkan turis dari Jepang, AS, maupun Eropa. Bahkan, jika dibandingkan dengan rata-rata wisman sekalipun, pengeluarannya masih terendah.
 
Pengeluaran wisman China di Indonesia rata-rata hanya sebesar US$965 per orang per sekali kunjungan. Tingkat pengeluaran itu lebih rendah dibanding pengeluaran wisman China di Thailand yang mencapai US$2.026 per orang pada 2017.
 
Angka itu juga di bawah rata-rata pengeluaran wisman di Indonesia yang sebesar US$1.170 per orang. Jika dikonversi ke rupiah, tingkat pengeluaran turis dari salah satu negara terpadat di dunia itu setara dengan Rp9,66 juta per sekali kunjungan.

Adapun pengeluaran turis dari Jepang mencapai Rp11,19 juta per orang, turis Eropa Rp15,7 juta per orang, dan turis Australia Rp13,4 juta per orang.
 
“Hal ini menyebabkan adanya lost opportunity sekitar US$205 per wisman. Jika potensi tersebut dikalikan total wisman Tiongkok yang datang ke Indonesia sepanjang periode 2014-2017, maka total lost opportunity akan mencapai US$260 juta,” ungkap Kepala Perwakilan BI Bali Causa Iman Karana, Senin (22/10/2018).
 
Rendahnya rata-rata pengeluaran wisatawanTiongkok menyebabkan penerimaan devisa dari sektor pariwisata tidak bisa optimal. Oleh karena itu, berbagai negara yang menjadi tujuan utama wisatawan Tiongkok berusaha memaksimalkan penerimaan devisa dari wisatawan Tiongkok.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan total kunjungan turis China ke Indonesia sebanyak 1,9 juta orang pada 2017, meningkat signifikan dari 395.000 orang pada 2009. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1,38 juta orang berkunjung ke Bali.

Sementara itu, wisman dari Australia tercatat sebanyak 1,09 juta orang pada periode Januari-Desember 2017. Jumlah wisman Jepang sebanyak 252.998 orang, sedangkan turis dari Negeri Paman Sam sekitar 191.106 orang.

Adapun jumlah keseluruhan wisman dari tiga negara Eropa saja, yakni Inggris, Prancis, dan Jerman, mencapai 598.875 orang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Feri Kristianto
Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper