Bisnis.com, DENPASAR—Operator Telkomsel mencatat trafik layanan data di Nusa Dua, Bali saat berlangsungnya Pertemuan Tahunan IMF-World Bank Group naik sekitar 23% dibandingkan dengan hari biasa.
VP ICT Management Telkomsel Area Jawa Bali Ali Imran mengatakan layanan percakapan naik sekitar 47% dibandingkan hari normal dan jumlah roamers meningkat 58,65%.
“Roamers terbanyak datang dari China, dengan operator China Mobile GSM,” katanya, Jumat (12/10/2018).
Menurut Ali Imran catatan tersebut dihimpun sejak dimulainya pertemuan internasional yang berlokasi di The Nusa Dua, Bali, 8 Oktober 2018 hingga Jumat ini.
Kata dia meningkatnya trafik layanan data saat acara tersebut menunjukkan perilaku komunikasi pelanggan—khususnya delegasi negara, tamu, dan pendukung acara ini— yang lebih dominan memilih untuk menikmati layanan berbasis data seperti chatting, browsing, dan berinteraksi di media sosial.
Ia menambahkan hal ini terjadi karena saat mengikuti berbagai pertemuan yang digelar sebagian pelanggan Telkomsel di Nusa Dua cendrung memanfaatkan gadget untuk berkomunikasi dan posting akvitas secara online.
Baca Juga
“Untuk mengantisipasi kenaikan trafik layanan data, kami telah menyiagakan perangkat sentral, akses radio, transmisi, dan catu daya yang sebagian besar berada di lingkungan tersebut,” ujarnya.
Ali Imran menjelaskan pihaknya juga menyediakan akses telekomunikasi berkecepatan tinggi, khususnya di wilayah pertemuan, lokasi penginapan delegasi, dan bandara dengan menyiagakan lebih dari 1.500 BTS 3G dan 1.400 BTS 4G di Bali.
Persiapan serupa juga dilakukan di sejumlah wilayah yang akan menjadi kunjungan wisata para delegasi. Telkomsel menyiagakan lebih dari 700 BTS 3G dan lebih dari 800 BTS 4G di Nusa Tenggara Barat, serta lebih dari 800 BTS 3G dan sekitar 700 BTS 4G di Nusa Tenggara Timur.
Ali Imran menyebut untuk meningkatkan coverage, capacity, dan capability di lokasi pertemuan, tidak kurang dari 211 BTS 4G baru telah dibangun di wilayah Bali dan Nusa Tenggara.
Selain itu, Telkomsel menyediakan 13 unit Combat (Mobile BTS), sekitar 5 unit repeater, dan menyiapkan pusat pengendali operasi layanan di Nusa Dua dan Command Center di Denpasar dan Jakarta.