Bisnis.com, NUSA DUA - PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation mengeluarkan dana Rp22 miliar untuk menambah infrastruktur dan sejumlah fasilitas baru menjelang Pertemuan Tahunan IMF-World Bank.
Direktur Utama Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Abdulbar M Mansoer mengatakan perhelatan besar ini memerlukan fasilitas representatif untuk mendukung keamanan dan kenyamanan delegasi, serta kelancaran acara.
“Selain itu, dengan fasilitas baru ini kawasan The Nusa Dua menjadi kian lengkap, ini juga merupakan bagian dari renovasi dan optimalisasi kawasan yang terus kami lakukan,” katanya, Sabtu (15/9/2018).
Fasilitas yang terbaru adalah Command Center yang diresmikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan untuk mengintegrasikan seluruh elemen tugas gabungan pengamanan baik Mabes TNI maupun Mabes Polri.
Dia menyebut gedung 2 lantai seluas 400 meter per segi itu dibangun selama 5 bulan dengan biaya Rp5 miliar.
Manajemen ITDC dalam acara besar sebelumnya seperti APEC 2013 membuat tenda-tenda khusus untuk satgas pengamanan, tetapi kini pihak panitia pertemuan IMF-WB menginginkan yang permanen.
ITDC juga melakukan perbaikan dan pelebaran jalan agar 97 shuttle bus bisa melakukan manuver berkeliling kawasan setiap saat selama penyelenggaraan acara internasional ini.
Abdulbar mengatakan sebuah gardu pandang dibangun khusus di Pulau Peninsula agar pengunjung aman dan leluasa menyaksikan debur ombak Waterblow di pantai selatan.
Sementara, di area The Bay kini telah dibangun penahan ombak yang membuat kawasan sepanjang pantai bertambah lebar sekitar 10 meter. Selain itu dilakukan pula penataan taman, kawasan, dan penambahan sejumlah toilet umum.
Yang menarik, tambah Abdulbar, The Nusa Dua memiliki tempat perbelanjaan baru, The Kenja, dan gedung Kre yang menampung berbagai produk budaya dari seluiruh wilayah Indonesia.
“Kami juga membangun gedung Art Bali yang akan menjadi tempat pameran reguler seni rupa kontemporer Indonesia seperti agenda tahunan ArtJog,” katanya.
Sebuah tempat dibangun khusus oleh Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) untuk pementasan I Lagaligo, sebuah teater yang menyajikan epik mitos penciptaan dari peradaban Bugis, Sulawesi Selatan. Pementasan yang pernah ‘roadshow’ di Eropa dan Amerika Serikat ini bakal digelar secara berkala di The Nusa Dua.
Di luar fasilitas yang dibangun ITDC, Abdulbar menjelaskan The Nusa yang sebelumnya hanya memiliki 4.000 kamar, kini total terdapat 15 hotel dengan 5.300 kamar yang seluruhnya telah dipesan untuk IMF-WB sepanjang 1-18 Oktober.
“Kami menambah satu hotel Shangri-La yang memang dibangun untuk menyambut IMF-WB Annual Meeting,” katanya.
Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan pemerintah daerah siap menyukseskan acara internasional ini dan akan menjadi tuan rumah yang baik. Seluruh destinasi wisata telah bersiap menyambut tamu dan secara khusus Pemprov Bali akan mempersembahkan karnaval budaya di hadapan para delegasi.
“Kami akan menggelar doa bersama berbagai elemen agar IMF-WB Annual Meeting ini berjalan lancar, aman, nyaman, dan sukses,” ujarnya.