Bisnis.com, KUTA -- Pemerintah Badung berencana untuk membangun dua jalur bawah tanah lagi setelah proyek Underpass Simpang Tugu Ngurah Rai resmi dibuka untuk umum.
Kabid Binamarga PUPR Badung Oka Parmana mengatakan ada dua underpass yang diusulkan untuk dibangun yakni Underpass Simpang Jimbaran dan Underpass Simpang Kuda.
Adapun Underpass Simpang Jimbaran berada di jalan menuju Nusa Dua, Uluwatu, dan Kampus Universitas Udayana. Sementara,Underpass Simpang Kuda yakni di Jalan menuju Bandara Ngurah Rai dan Kuta.
Kata dia, saat ini masih dilakukan feasibility study mengenai kelayakan dibangunnya underpass di dua wilayah tersebut. Ada dua kemungkinan pembangunan yang akan dilakukan untuk mengurangi kemacetan di dua simpang jalan tersebut yakni underpass dan Jalan Putar Balik atau U-Turn.
"Yang kita mau usulkan ada simpang jimbaran dan simpang kuda, nah masih dalam feasibility study, usulan ini kemungkinannya bisa mengurangi signifikan kemacetan di ruas itu secara menyeluruh dan secara tidak langsung bisa membangkitkan pariwisata Badung," katanya, Rabu (12/9/2018).
Menurutnya, tahun ini feasibility study tersebut akan dikeluarkan untuk menentukan pembangunan proyek mana yang sesuai. Jika nantinya, underpass jadi dibangun di dua simpang tersebut, artinya jalan menuju Bandara Ngurah Rai tidak akan terhambat oleh lampu lalu lintas.
Baca Juga
"Ketika orang keluar bandara jadi tidak melihat Bali macet lagi, jadi langsung tanpa lampu merah bisa menuju tol," katanya.
Dia menekankan, pembangunan underpass ini masih sekedar usulan. Sebab, selain masih menunggu pengkajian, juga memastikan fungsi underpass yang baru saja dibangun yakni Underpass Simpang Tugu Ngurah Rai beroperasi untuk umum.
Menurutnya, underpass di dua simpang tadi bisa saja tidak jadi dibangun jika kehadiran Underpass Simpang Tugu Ngurah Rai saja sudah cukup mengurangi kemacetan di kawasan menuju bandara.
"Kalau underpass simpang ngurah rai lencar ya kita tidak perlu lagi bangun underpass baru, kita tunggu saja hasil kajian apakah layak atau tidak," katanya.