Bisnis.com, DENPASAR — Polda Bali menyiapkan rekayasa arus lalu lintas saat Pertemuan Tahunan IMF dan World Bank Group di Nusa Dua, Oktober mendatang agar perjalanan para delegasi lancar dan masyarakat umum tidak terlalu terganggu.
Direktur Lantas Polda Bali Kombes Pol. Anak Agung Made Sudana mengatakan terus melakukan pematangan recana pengamanan arus lalu lintas saat peserta yang mengiunap di kawasan Kuta dan Sanur menuju Nusa Dua.
“Kami terus melakukan persiapan dan rekayasa arus lalu lintas, di antaranya akan memberlakukan buka-tutup jalan dengan durasi yang tak terlalu lama,” katanya, Selasa (28/8/2018).
Menurut Sudana selain pengaturan lalu lintas, yang penting lagi adalah badan jalan harus bebas dari parkir kendaraan, terutama di wilayah Kuta yang akan dilewati rombongan peserta atau delegasi pertemuan internasional tersebut.
Pihaknya juga berencana melakukan sosialisasi dan mengimbau masyarakat agar tidak memarkir kendaraan di badan jalan dari kawasan Kuta menuju Nusa Dua.
Ia mengajak semua pihak bisa berperan untuk kelancaran dan kesukseskan perhelatan tersebut sekaligus menjaga citra pariwisata Bali.
Sudana menambahkan dengan selesainya Underpass Patung Gusti Ngurah Rai yang akan dibuka September mendatang akan mengurangi kepadatan dan kemacetan lalu lintas dari arah Patung Dewa Ruci atau dari arah Benoa Square.
Underpass juga akan memperlancar arus lalu lintas yang keluar dari Tol Bali Mandara, baik yang menuju Bandara Ngurah Rai maupun ke arah Kuta, Denpasar atau Nusa Dua.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) VIII Nyoman Yasmara mengatakan underpass diprediksi mampu mengurangi kemacetan hingga 50%, karena selama ini traffic terbesar dari Denpasar dan Nusa Dua," katanya.
Underpasss Simpang Tugu Ngurah Rai rencananya akan selesai dibangun 31 Agustus dan awal September akan dibuka untuk uji coba sebelum diresmikan bersamaan proyek infrastruktur lain yang dijadwalkan pada 22 September 2018.