Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menpar Prediksi Lombok Kehilangan 100.000 Wisman Selama Pemulihan 6 Bulan

Menteri Pariwisata Arief Yahya memprediksi Lombok akan kehilangan 100.000 wisman selama 6 bulan masa recovery atau pemulihan wilayah akibat gempa.
Warga korban gempa membangun rumahnya kembali pascagempa di Dusun Dasan Tengak, Desa Teniga, Kecamatan Tanjung, Lombok Utara, NTB, Selasa (21/8). Memasuki minggu ketiga pasca gempa di daerah tersebut warga mulai semangat untuk membangun rumah mereka sendiri./Antara
Warga korban gempa membangun rumahnya kembali pascagempa di Dusun Dasan Tengak, Desa Teniga, Kecamatan Tanjung, Lombok Utara, NTB, Selasa (21/8). Memasuki minggu ketiga pasca gempa di daerah tersebut warga mulai semangat untuk membangun rumah mereka sendiri./Antara

Bisnis.com, DENPASAR -- Menteri Pariwisata Arief Yahya memprediksi Lombok akan kehilangan 100.000 wisman selama 6 bulan masa recovery atau pemulihan wilayah akibat gempa. 

Menurutnya, masa pemulihan pariwisata antara Bali dengan Lombok hampir serupa yakni akan terjadi selama 6 bulan. Jika Bali selama pemulihan tersebut kehilangan 1 juta wisatawan mancanegara (wisman), Lombok diprediksi sebanyak 100.000 wisman. 

"Kalau skala Lombok dengan Bali ya sekitar 1 berbanding 6, di sana [Lombok] kedatangan 1 juta wisman, di Bali bahkan 6 juta wisman," katanya, Kamis (23/8/2018) malam. 

Dia menambahkan, pemulihan di Lombok akan dimulai pada 1 September 2018. Pemulihan tersebut juga sebagai persiapan menyambut delegasi IMF-WB 2018 pada Oktober nanti.

"Kalau perbaikan terbesar terutama pada bangunan yang tidak bertingkat," katanya.

Lantaran kondisi ini pihaknya optimistis penyelenggaraan gelaran IMF-WB 2018 pada Oktober nanti akan berlangsung normal. Lombok pun tetap menjadi destinasi yang ditawarkan kepada delegasi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper