Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Sosial memberikan layanan dukungan psikososial kepada para korban gempa Lonbok. Hal ini di lakukan dalam rangka pemulihan sosial bagi para penyintas baik anak-anak, dewasa maupun orangtua.
Kegiatan layanan dukungan psikososial (LDP) dilakukan oleh 59 petugas di 12 lokasi di Kabupaten Lombok Utara dan 9 lokasi di Lombok Timur. Setiap harinya kegiatan LDP dihadiri 1.000 hingga 1.500 orang pengungsi.
Untuk mendukung LDP, Kemensos mengerahkan Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan Pendamping PKH. Sebanyak 500 personel Tagana Provinsi NTB dikerahkan, 25 personel dari Bali, serta bantuan dari Taganai Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, DKI, Jawa Tengah, Gorontalo, Sulawesi Utara, Jawa Tengah, dan Yogyakarta.
Total mencapai 108 orang yang tersebar di Lombok Utara, Lombok Timur, dan Lombok Barat. Sebanyak 235 Pendamping PKH dari Lombok Utara dan Lombok Timur juga turut membantu proses LDP.
"Ada dua sistem yang dilakukan yakni melakukan LDP di posko dan melakukan penjangkauan atau outreach ke daerah yang jauh dari posko maupun di pelosok.
Diharapkan dengan bantuan pemulihan sosial ini warga Lombok bisa tersemangati dan segera bangkit dari kesedihan," tutur Menteri Sosial Idrus Marham dalam rilis yang diterima Bisnis, Rabu (22/8/2018).
Untuk membangkitkan semangat para korban setelah gempa bumi yang beberapa kali terjadi di wilayah ini, Mensos mengajak warga Provinsi Nusa Tenggara Barat dan semua pihak menggelorakan semangat "Lombok Bangkit dan Bangun Kembali"
"Serangkaian gempa yang terjadi telah menyisakan kesedihan mendalam dan kehilangan yang luar biasa. Namun kita tidak boleh larut dalam kesedihan, pelan-pelan harus bangkit lagi," ujarnya.