Bisnis.com, MATARAM - Munculnya aktivitas gempa baru dengan pusat di ujung timur Pulau Lombok yang berkekuatan M=6,9 diduga kuat akibat dipicu oleh trigger statis (static stress) dari rangkaian gempa-gempa kuat di Lombok yang terjadi sebelumnya.
Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Daryono mengatakan rekahan batuan yang diciptakan oleh kedua gempa tersebut masih terjadi pada satu sistem sesar yang sama yaitu masih dalam kerangka sistem Sesar Naik Flores, ini tempak jelas dari mekanisme pusat gempa yang terjadi.
"Dalam ilmu gempa bumi atau seismologi aktivitas kedua gempa kuat semacam ini disebut sebagai gempa kembar atau doublet earthquakes, mengingat kekuatanya tidak terpaut besar, lokasi dan kedalamannya yang berdekatan, serta terjadi dalam rentang waktu yang tidak terlalu lama. Tetapi jika melihat banyaknya rangkaian gempa kuat yang terjadi maka boleh saja menyebutnya sebagai aktivitas multi gempa atau multiplet earthquakes," ujaf Daryono seperti dikutip Bisnis.com dalam keterangan yang diterima di Mataram, Senin (20/8/2018).
Gempa baru ini sejak tadi malam hingga pagi ini pukul 7.00 WIB sudah membangkitkan 88 kali gempa susulan atau aftershocks, 8 gempa susulan diantaranya memiliki kekuatan signifikan dan dirasakan guncangannya oleh masyarakat.