Bisnis.com, MANGUPURA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Badung mencatat kerugian akibat kerusakan rumah warga dan tempat ibadah karena gempa bumi mencapai Rp25 miliar.
Gempa bumi bermagnitudo 7 yang melanda Pulau Lombok, Minggu (29/7/2018) lalu juga ikut mengguncang Bali dan menyebabkan sejumlah rumah warga Badung roboh serta pelinggih (tempat suci) rusak berat.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Badung Ermy Setiari mengatakan data tersebut diperoleh dari laporan warga yang menyampaikan ke desa dan berjenjang hingga ke kabupaten.
“Ada sejumlah desa yang belum menyampaikan data kerusakan, kami terus melakukan verifikasi,” katanya, Senin (13/8/2018).
Menurut Ermy setelah kejadian itu pertugas BPBD juga langsung turun ke lapangan untuk melakukan pendataan terhadap bangunan yang mengalami kerusakan. Selain itu juga membantu masyarakat yang mengalami musibah tersebut.
Bangunan yang roboh dan mengalami kerusakan berat di Badung akan diverifikasi dan dilihat tingkat keparahannya. Jika rusak berat disarankan membuat proposal agar bisa pihak desa bisa membantu perbaikan.
“Intinya kalau parah, kita sarankan membuat proposal yang dibantu oleh pihak desa untuk perbaikaannya. Nanti bidang Rehab Rekon dan tim teknisi akan membantu dan mengkaji ulang untuk perbaikan,” katanya.
Ermy menambahkan proses pendataan masih terus dilakukan, karena warga yang terkena dampak gempa bumi ini belum seluruhnya melapor. Yang telah melapor di antaranya Desa Plaga, Beloksidan, Carang Sari, Desa Sulangai, dan Desa Petang.
Ia berharap secepatnya warga melapor agar bisa segera dilakukan verifikasi. Saat ini baru tiga rumah warga yang diverifikasi dan mendapatkan bantuan.