Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IMF-World Bank Meeting : Bali Finalisasi Rencana Operasi Darurat Bencana

Pemprov Bali melakukan finalisasi kesiapan penanggulangan darurat bencana alam menjelang Pertemuan Tahunan IMF-World Bank yang akan digelar di bali Oktober 2018.
Sejumlah wisatawan calon penumpang menunggu jadwal keberangkatan kapal feri melalui Dermaga 2 Pelabuhan Padangbai, Karangasem, Bali, Jumat (20/7/2018)./ANTARA-Wira Suryantala
Sejumlah wisatawan calon penumpang menunggu jadwal keberangkatan kapal feri melalui Dermaga 2 Pelabuhan Padangbai, Karangasem, Bali, Jumat (20/7/2018)./ANTARA-Wira Suryantala
Bisnis.com, DENPASAR—Pemprov Bali melakukan finalisasi kesiapan penanggulangan darurat bencana alam menjelang Pertemuan Tahunan IMF-World Bank yang akan digelar di bali Oktober 2018.
 
Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra mengatakan dengan terbangunnya kesiapsiagaan dan jejaring yang baik dan kuat akan membuat Bali benar-benar siap menjadi penyelenggara kegiatan internasional, di samping menjaga citra pariwisata. 
 
“Ini merupakan bagian untuk memperkuat kesiapsiagaan menghadapi bencana, tidak hanya untuk menyambut Pertemuan Tahunan IMF & World Bank, tetapi untuk seterusnya,” katanya saat Rapat Koordinasi Finalisasi Rencana Operasi Penanganan Darurat Bencana dalam rangka Pelaksanaan Pertemuan Tahunan IMF-World Bank, Selasa (1/8/2018).
 
Menurut Indra momen pertemuan internasional tersebut harus dimanfaatkan untuk memulai dan terus memantapkan kesiapsiagaan kita, sehingga ada even apapun di Bali kita akan siap,” tegas Dewa Indra. 
 
Ia berharap seluruh pemangku kepentingan bekerja sama membangun kesiapsiagaan penanggulangan bencana di Bali. Semua instansi bekerja sama sesuai peran masing-masing. 
 
“Jangan sampai jika bencana terjadi, kita tidak siap,” ujarnya.
 
Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana RI Wisnu Wijaya mengatakan rakor membahas rencana operasi terhadap 3 ancaman bencana yang kemungkinan menimpa yakni gunung meletus, gempa bumi, dan tsunami. 
 
Kata dia hal yang harus diperhatikan dalah penyebaran informasi dan komunikasi agar benar-benar sampai dan dimengerti masyarakat.
 
Dia menginginkan komunikasi bisa dibangun dengan satu sistem yang bisa dimanfaatkan oleh setiap orang berbasis berbagai bahasa negara. 
 
Dengan terbangunnya informasi dan komunikasi diharapkan dapat menyampaikan berita yang akurat, dan bukannya hoax.
 
Dia juga mengingatkan jika terjadi erupsi Gunung Agung, hendaknya disikapi dengan posisitf seperti menjadikannya sebagai objek wisata. 
 
“Fenomena gunung meletus tidak melulu sebagai bencana, mari ubah pesepsi, lihat dari keindahannya, ini bisa dijadikan tujuan wisata asalkan dilihat dari lokasi yang aman,.” ujarnya.
 

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper